KERETAKU

jleg..jleg..jo..jajan..jo jajan tuit..tuiiiiit.Terngiang di telingaku ,bunyi seperti itu selalu keluar dari mulut ibuku setiap lokomotif penarik tebu dari daerah TasikMadu melewati pasar Jaten,asal tempatku.Walaah ternyata masa kecilku aku suka jajan kurang suka nabung makanya simbokku menirukan suara kereta api klutuk seperti itu supaya diriku tak ajajn lagi.

Sepur Kluthuk adalah kereta api tua peninggalan jaman belanda.Lokomotif ini bahan bakarnya ada yang dari kayu dan ada juga yang dari ampas tebu.Melaju denga suara khasnya..jejees .....jes...kuuuuuk..kuuuk......
Setiap kali lewat aku sama saudara sepupuku pasti mengambil paku untuk ditaruh di rel kereta supaya gepeng kalau sudah terlidas dan hasilnya gepeng sempurna diriku loncat-loncat kegirangan.

Beberapa waktu lalu aku ingin melihat kereta api masa kecilku di TasikMadu.Masih adakah gerangan kereta itu?Ketika kupulang ke kampungku ,kuajak anak-anakku ke Tasikmadu ke tempat wisata SONDOKORO.Berharap melihat kereta api kluthukku.Wah sudah berubah penataannya pabrik Gulaku.Ada arena outbondnya,kolam renang,ada beberapa mesin dan lokotif yang dipajang.Ketika itu diriku masuk disaat bukan hari libur jadi suasana sepi.sedangkan anakku ngotot ingin menikmati naik lokomotif pabrik.Alhamdulillah ada seorang pegawai yang baik hati menawariku naik lokomotif yang berbahan bakar ampas tebu,kami naik diantara ampas tebu.
"Nyuwun sewu bu...kotor nggak apa-apa nggih ..."
"Nggak apa-apa pak sing penting anakku seneng...walau hanya dari gudang dan ke tempat penimbangan tebu."Maturnuwun sanget pak"

Kemudian kusodorkan uang Rp 20.000 sebagai pembeli rokok.
Ola..lala..la....ternyata beliau tolak.dan jawabnya
"Dalem nulung kanti ikhlas Insya Allah Pangeran ingkang mbales.kulo seneng lan remen putra ibu bisa tersenyum dan tak cemberut"

We...hari gini masih ada yang baik hat alhamdulillah ucapku.

No comments:

Post a Comment