Deg-Deg Plas..Mboook!

Aku dengar suara tangisan yang tertahan.Segera aku bereskan rukuh dan sajadahku. Dari isakannya aku yakin itu suara anakku Lantip.Tas dab buku masih berserakan di lantai kamar. Aku hanya terdiam dan memandangnya sekejap. Aku biarkan isakan itu sesaat.Kemudian aku goda dia.
"Tadi itu suara lebah atau suara tangisan ya?"tanyaku pura-pura tak tahu.
Anakku semakin terisak. Aku biarkan kembali beberapa menit. Kemudian jemarinya berpindah ke punggungku sambil memijat punggungku.
Hihihihi,, dasar bocah tahu aja kalau simboknya seneng dipijet saat asyik berFB-an ria. Jari itu seakan berjalan di punggungku yang memang agak kelelahan karena banyaknya setrikaan. Huadoooh kagak ada hubungannya ya sorry de mori lanjut ya..
Aku hanya tersenyum dan ciluk baaa...dan bersendawa.
Saat aku bersendawa mulai terkembang senyumnya.
"Ngopo Dik?"
"Coba pegang dadaku, deg-degan tho."
"Apa ada es degan dalam dadamu?"tanyaku berlagak oon.
Uuuuuuh
"Kalau aku deg-degan pasti besok aku nggak bisa ulangan Alqurannya."
"Tahu nggak kenapa Ma, Ustadjah menargetkan agar nilai bacaan Alquranku A nggak boleh B. Kalau B disuruh mengulang - ulang terus sampai benar. Duuuh masih untung nggak dipukul hanya dibentak dan disuruh ngulang. Pokoknya besok aku nggak mau masuk sekolah. TITIK"
Deeez sebagai orang tua kaget juga sih, lah kalau dipelototin dan dimarahin maknya kenapa nggak mogok. Sekarang hanya diberi ketegasan sedikit saja dari gurunya kok malah mogok. Blaik iki.aku pikir ustadjahnya anakku tak membaentak hanya sedikit dengan intonasi yang tinggi saja supaya anak-anak lebih giat beljar Alquran buat bekalnya kelak.Tapi dasar anakku saja yang manja sebagai anak yang bungsu mempunyai perasaan yang lebih sensisitif. Ahaaa ..daripada nangis terus akhirnya aku bilang,"
Lah Le, galakan mana sama Makmu kalau lagi ngamuk?"
masih dengan terisak-isak anaku Lantip tak menjawab.
"Ooo..paling kemarin ustadjahmu galak karena terlalu banyak makan daging, kamu tahu nggak kenapa harimau itu galak karena dia makan daging."jawabku sambil tertawa.
Wedew yang tadinya sesenggukan langsung berhenti dan ikut tersenyum.
"makanya Mak juga jangan terlalu banyak makan daging, biar nggak ngamuk-ngamuk terus."jawabnya lugu
Dan akhirnya mau belajar Alquran dan besoknya mau sekolah walau harus diojek Maknya. Biasanya sih naik sepeda sendiri.
Yup mengajar anak yang mempunyai keunikan dan kelebihan maupun kekurangan memang dibutuhkan kkreatifitas orang tua. agar si anak tak merasa dimarahi dan ditarget, belajar itu harus nyaman dan sistem bermian. Walau terkadang perlu ketegasan juga buat hal-hal yang mendasar terutama agama.
alhamdulillah setelah ini Lantip jadi nggak ketakutan dengan pelajaran Alquran dan bertemu Ustadjahnya. Karena bagi Lantip bentakan si emak dan ustadjah adalah bentakan sayang.



No comments:

Post a Comment