Air..oh..Air

Air adalah sumber kehidupan.Sudah hampir 2 minggu, debit air dari PDAM sepertinya dikecilkan. Dan alhasil aku harus beralih profesi jadi tukang jaga air. Debit air yang kecil menyebabkan rumahku yang tak punya tandon bawah maupun atas jadi sering mati ketika pagi hari. Seperti saat ini ngalir sih ngalir tapi hanya sealiran umbel dari selang, untuk menampung satu ember saja butuh waktu kira-kira satu jam.

Ah, sepertinya masih ada harapan kehidupan dan aliran rejeki walau itu kecil. Aku harusnya wajib bersyukur, tapi apa yang aku lakukan?malah ngomel sepanjangan hari yang capeeklah karena harus angkat-angkat, harus begadang tiap malam. Malah tidak mensyukuri bahwa masih ada air sumur yang bisa disedot dengan pompa. Airnya pun bening dan masih bisa digunakan untuk mencuci atau menyirami tanaman.

Sepertinya Allah ingin mengingatkanku agar selalu bersyukur ketika aku mengomel dan mengeluh seperti asap cerobong dari kereta justru Allah mengingatkan diriku dengan merusakkan pompa airku.
Blaik, pompa air yang pagi hari masih bisa untuk mencuci piring dan baju.La kok begitu ditinggal ke pasar selama setengah jam langsung mati pet kagak bisa nyedot blas. Alamaaak!
Jleb!
Langsung istighfar, astaghfirullahaladzim, ya Allah hambamu ini tidak bersyukur dengan kemudahan dan kenikmatan yang telah kau berikan.Hanya jadi tukang sampah yang banyak tumpah serapah dari mulut banyak dosaku ini.Makbendunduk ada putaran waktu yang ada diotakku terngiang kata-kata tak pernah bersyukur atas karunia dan nikmatmu.

Mau jadi tukang reparasi listrik sendiri tapi takutnya bisa bongkar tapi kagak bisa masang lagi.
Ya sudahlah telpon tetangga minta tolong.(kebetulan suami lagi Dinas Luar kota). Setelah diutak-atik tetangga pun tak bisa. walhasil kring..kring..dokter ahli pompa untuk memeriksanya.

Weits hanya modal stavolt test..test..diagnosis pun didapat ternyata si saklarnya yang memang sudah uzur, minta diganti .Tiwas aku utak-atik dari pagi ternyata yen bukan ahlinya yo tetep meraba-raba tak terdeteksi penyakitnya.
Yup mulai sekarang belajar lagi aah, masang kabel,kalau ngganti lampu dan betulin antena atau ganti genteng  dah biasa. Sekarang saatnya belajar perkabelan dan perlistrikan lagi.Kalau males yo harus sedia uang dan panggil tenaga ahli. Lah kalau uang lagi mepet, nah aku harus mau dan belajar perkabelan lagi. Jaman dulu saat SMA masang kabel saklar jadi konslet nyebabin trauma.

Yo wis berdoa aja semoga rejeki tetap lancar, selalu bersyukur dan berdoa semoga tak ada kejadian-kejadian sing aneh-aneh.
Dan semoga air tetap mengalir seperti rejeki yang selalu mengalir selalu lumintu dari segala penjuru.

2 comments:

  1. semoga hujan cpt turun ya.. sy juga udah kangen hujan

    ReplyDelete
  2. Iya mbak semoga hujan lkas datang, dan memberikan manfaat daripada musibah.

    ReplyDelete