Blank, Hang..Tuuuut

Mau ngapain, dan males-malesan terus. Huuf kenapa males selalu dipelihara?daripada melihara males mendingan melihara si rajin.
Tai tampaknya si rajin dan ketekunan tak mau dipelihara dan empet-empetan dengan si tuan. Kemana perginya si rajin entahlah. Hari ini yang ada hanya duduk, baca , koran, ngadep kompi. Tapi bingung n bengong plus dlongap-dlongop. (Eh bukannya dlongop bunga durian ya).. Tulisan semakin kacau meracau bagaikan burung berkicau dan bekicot yang ingin dihalau.Hush..hush..pergilah si malas.

Aku tak mau pelihara, ada saat aku ingin memeliharamu tapi ada saat aku harus membencimu bahkan terkadang harus berakhir aku harus membunuhmu untuk sebuah impian. Yah impian besar yang rasanya sangat sulit aku gapai karena kurang kepedeanku. Hai mas PeDe, kudu kujitak aje.
Males dan PeDe selalu beriringan mendekati, mengelusku seperti ingin merayu dan ingin dicumbu. Baaaaaaah, aku tak mau  kau merayu apalagi mencumbu dan jatuh ke pangkuanmu. Aku tak mau bujuk serta kitik-kitik maupun cerita hiba darimu. PERGI KAU MALES dan Kurang PeDE. Enyahlah dari hadapanku.!

Berilah aku waktu agar bercumbu dengan ceria, imajinasi dan harapan serta bangkit serta semangat yang berkobar. Berkardus bahkan setumpuk buku pun tak akan habis buat merayuku agar bangkit dari rasa ini. Aku tahu satu asa, kenapa aku harus biarkan dia pergi.

Tidaaaak , jangan! Asa dan impian itu segeralah kau wujudkan segeralah kau terjemahkan dalam kisah nyata. Bukan hanya sekedar angan, bukan hanya sebuah cerita di mulut yamg manis. Segera bangun mimpimu lagi, segeralah tidur. Bercumbulah dengan mimpi yang indah. ketika mimpi indah janganlah kau bangunkan aku. Jika mimpi buruk dan mengigau segeralah bangunkan aku.

Aku tak akan marah jika kau bangunkan dengan segayumg air. Karena air saat ini membuat mimpi burukku buyar, dan menyegarkan jiwaku, menghilangkan rasa dahagaku di tengah mimpi.Ketika aku terbangun, dengan masih ada ileran dan tahi mata . Tuing rambut basah namun tidak keluncum semua. Aku kira butiran - butiran di kening adalah keringat ternyata bekas percikan seseorang dan bahkan bekas guyuran.

Yang hang, yang blank semakin blank. Berakibat lola bin lola ekstra vagansa. Semuanya buyar begitu melihat kata-kata terangkai menjadi sebuah kalimat di depan laptop dan komputer. Kata itu bagaikan sebuah noktah panjang bahkan seperti bintang berkeliaran di kepala.
Burung mencericit di atas kepala, berpadu dengan bintang berputar indah menari, di atas kepalaku, tanpa permisi.Burung-burung itu bernyanyi tapi sember dan fals.Aku muak dengar suaranya.

Ingin aku tembak dengan senapan angin yang ada hanya tanganku berlagak pistol. Jempol dan telunjuk aku angkat, sedang tiga jari lainnya tertekuk. Aku arahkan pistol tanganku ke kepala dan desisan dor dari mulutku buyarkan suara di atas kepala.

Ada yang tersenyum bahagia melihat tingkah anehku, tapi ada yang bermuram durga, pedih dan merasakan luka.Aku tak peduli aku hanya ingin merangkai imajinasi. tapi imajinasi semakin jauh pergi karena ulah peliharaanku akhir-akhir ini. 5 kata yang salah aku pelihara dan aku rawat di kepala. Dia katanya telah berkuasa dan telah menahlukkan semua organku.Hanya sekali rayu dan sekali suntikan.

Lima kata seolah racun dan bikin aku addict.pelan-pelan aku ingin buang peliharaan dan mengurangi perlahan-lahan ketagihanku pada lima kata ini. Aku ingin minum obat dan merapal doa yang bisa menolak lima kata yang diawali dengan huruf M dan berakhir huruf S. memeliharamu dan menamamkan dalam darah dagingku hanya membuat satu noda . Bahkan noda ini jika dicuci bersih dengan salah satu merk sabun cuci yang terkenal iklannya karena menecuci sendiri dan anti noda pun tak akan bisa melunturkannya dari darahku.

Apakah aku perlu cuci otak, perlu cuci darah agar kau mau enyah dari kehidupanku. Semua sia-sia jika aku tetap menikmatinya. Maka dari itu pidato hari Minggu aku tutup sekian dulu agar si males yang bikin blank, hang dan tuut segera berlalu.
Siap-siap ambil lap dan lihat setrikaan segunung dan tulisan di kompi yang semakin kabur dari plot.
Psst, ciyus  ini hanya sekedar sampah di pagi menjelang siang yang bikin mata semakin berkunang-kunang bagaikan ingin berdendang bukan minta ditendang tapi lagi pengin rendang. Hingga sandal jepit pun digigit bagaikan daging rendang. Daripada semakin kacau berkicau, mari kita ngaso.




No comments:

Post a Comment