Sepi Di Penghujung Maghrib

Tepat hari kedua anakku Afif Pradipta mengikuti Darul Arqom di sekolah. Dan merupakan hari pertama buat adiknya mengikuti pondok Ramadhan. Si mas sudah SMA jadi menginap di sekolah selama 3 hari 4 malam. adiknya hanya semalam. Tapi semua persiapan dan bekal hampir sama. Yang membedakan hanyalah si mas sekarang sudah mulai mandiri menyiapkan dan mengatur semua pakaian serta keperluan yang akan dibawa. Sedangkan adiknya hanya cukup menyiapkan segala barang yang dibawa dan simbo disuruh menata di tas ranselnya.

Dari kemarin sang adik mulai peluk-peluk diriku dan berucap,"hayooo, besok Mama sendirian lho. Dan aku siap nggak tidur semalaman karena nggak ada guling."
"Mau bawa guling Dik?"usulku.
"Ya isin alias malu dong Ma, yang lainnya ngggak bawa kok."tukasnya. Hehehehehe secara biasanya dia kagak bisa tidur kalau nggak ada guling jelek keesayangannya.Semoga dengan ramadhan Camp ini membuat anakku ragil tak tergantung lagi dengan guling.

Beda lagi dengan cerita mas Afif, yang setiap harinya kagak bisa lepas dengan laptop maupun HP. Untuk Darul Arqom kali ini, tidak dibolehkan membawa HP maupun laptop selama 3 hari. Aku berharap semoga anakku yang mbarep ada perubahan setelah mengikuti Darul Arqom ini.

Kini aku duduk sendiri di depan si kompi mengingat hiruk-pikuk anak-anakku kemarin dalam mempersiapkan Ramadhan Camp mereka. Tak ada suami karen nun jauh di Ibukota. Hanya sepi menepi sendiri menikmati mbelernya hidung ini yang baru saja flu.

saat buka Maghrib tadi saat makan sendiri dan minum teh ingat celotehan anak-anak ketika buka puasa, yang berebut minuman maupun makanan yang sudah disimpan di kulkas sebelumnya. Sepi di penghujung Maghrib hingga Isya' ini sesunyi sepi keadaan lapangan fasum tempat berkumpulnya Lantip dan teman-teman. Ternyata tak ada lantip keriuhan serta kehebohan di Fasum setelah sholat Taraweh tak ada lagi.







AYAM SUWIR

Lagi-lagi si bocah minta olahan ayam, dari nugget ayam, dada ayam filet goreng teeepung, ayam goreng bumbu ungkep, ayam kecap. Nah sekarang minta ayam suwir. Buka-buka tabloid lawas nemu resepnya. Ini nih resep yang aku buat tadi:
 
Bahan:
- Dada Ayam 3 direbus atau dikukus kemudian diambil dagingnya disuwir-suwir
- Daun jeruk 2 lembar
- Serai 1 batang digeprek
-Daun salam 2 lembar
- Lengkuas sebesar ibu jari digeprek
- Minyak untuk menumis kira- kira  2 sendok makan
- santan (aku memakai santan kara yang kecil sebungkus Rp 2000)
- gula merah satu balok kecil, dan gula pasir kira-kira 2 sendok makan
- air kira-kira 1 gelas belimbing.

Bumbu yang dihaluskan:
- Bawang putih 3 siung yang agak besar kalau kecil 4 siung
- Bawang merah 4 siung
- Cabai merah besar 3 bji (kalau pengin pedes bisa 10 biji)
- Kemiri 2 butir
- Kunyit sebesar ujung ibu jari
- garam secukupnya
- Ketumbar 1 sendok teh
- Lada 1/2 sendok teh

Cara membuat:
- Ayam yang sudah disuwir digoreng setengah matang , angkat dan tiriskan
- Bumbu yang sudah  dihaluskan ditumis hingga harum kemudian masukkan daun jeruk, daun salam, lengkuas, dan serai.Masukkan ayam suwir.
- Tambahkan air dan santan kara, gula merah dan gula pasir.
- Sambil dibolak-bolik tunggu hingga air meresap dan habis. matikan kompor.
- Siap disajikan





Dingin Menghujamku

Cericit burung yang hinggap di pohon depan jendela kamar
Mengusik indahnya mimpiku
Aku tak ingin mimpiku putus
Tarikan selimut 
Tetap buyarkan mimpi
Ternyata mimpi tak bisa dibeli maupun dilanjutkan
Gemeletuk gigi dan dingin menyusup di antara jari kaki
Ingin aku tawarkan dengan seteguk air teh panas atau kopi
Wooow
Puasa kan hari ini?
Bisikan lembut
dari sebuah hati

Selimut tebal terkalahkan 
Beku
Sunyi
Suara burung pergi yang tadi mengucapkan selamat pagi
Sunyi sekejap berganti dengan ceracau anak TK di depan rumah
Bunyi motor diparkir, suara ibu ucapkan asalamu'alaikum antarkan buah hati
Dingin menyusup di tulang telah hilang
Karena gerakan sapu dan peras cucian
Dingin menghujam
Tak boleh hentikan kegiatan
Dingin menghujam buat acuan kejar sebuah impian