Socmed Sebagai Rumah Kedua

Selain dunia nyata, beberapa tahun ini aku mempunyai dunia kedua yaitu dunia maya. Di dunia nyata aku punya tetangga begitu pula dunia maya. Dalam berinteraksi di dunia maya, ada beberapa aturan tak tertulis dalam menjalin tali silahturahmi seperti di dunia nyata.

 Yang membedakan dunia maya dan nyata hanyalah jarak saja. Mungkin jaman aku dulu ada kelompok breaker. Lewat HT yang diperbesar frekwensi jangkauannya dengan antena agar bisa menambah perkenalan dan obrolan, berkenalan dengan orang baru hanya lewat suaranya.Sekarang jaman tambah canggih,

Aku merasakan kenyamanan di rumah mayaku ini, rumah mayaku selain blog juga FB. Sebagai tuan rumah aku berhak untuk mempersilakan tamu yang betul-betul ingin menjalin tali silahturahim dengan ramah. Tapi aku pun sebagai tuan rumah juga berhak menolak, tamu di dunia mayaku yang saben hari ngetag dagangan tanpa minta ijin di rumahku.dalam dunia nyata pun aku sering menolak sales yang tak punya sopan-santun saat menawarkan dagangannya secara paksa apalagi di saat saya butuh istirahat tidur siang, maka sifat asliku akan muncul.Dan dapat dipastikan anakku pasti meledekku dengan ucapan "Awas ada tanduk di kepala Mama seperti Hellboy." :D

Sebenarnya di rumah maya ada aturan yang tak tertulis dalam menjalin silahturahmi. Sopanlah dalam menyapa, berkomentar. Janganlah berkomentar dengan huruf kapital dan tandaser(idiih kesannya lagi bertanduk ya :D).Sebarkan kebaikan dalam dunia maya terutama FB, mencari musuh dalam hitungan detik bisa terjadi namun mencari seorang sahabat sejati itu sulit. Maka sopanlah (Aku juga belajar di tahap ini :D. Malum muluku duaini sering nyinyir hehehe). Sebab dari komentar dan tulisan yang kita buat maka orang akan mengetahui karakter kita.

Dan alhamdulillah aku measa nyaman i rumah keduaku ini. Dan harapanku semoga rumah keduakuini mendatngkan manfaat. wlau isinya kebanyakan curhat nggak penting.

No comments:

Post a Comment