Menikmati Alun-Alun Kota Malang di Akhir Pekan

Memberi makan burung dara
Memenuhi permintaan Lantip setelah UTS ingin pergi ke Malang. maka hari Sabtu kemarin saya dari Sidoarjo naik kereta menuju Malang.Tiket kereta dari Sidoarjo ke Malang kalau yang eksekutif BIma cukup Rp 30.000,00 saja atau bisa juga menggunakan Penataran Ekpress (ekonomi) Rp 25.000,00. Tujuan utama adalah alun-alun kota Malang sambil menunggu Mall buka :)
Mengapa saya memilih alun-alun kota Malang sebagai tujuan utama?Biasanya alun-alun di akhir pekan dijadikan tujuan wisata yang murah dan banyak tempat teduh buat menikmati indahnya kota Malang.

Alun-alun kota Malang sebagai jantung kota berada di pusat kota Malang. Saya menuju Alun-aun kota Malang dengan berjalan kaki kurang lebih 15 menit dari stasiun kota baru Malang.
Perjalanan dari Sidoarjo ke Malang bisa menggunakan transportasi bis atau kereta api Saya menggunakan kereta api sebab dekat dengan rumah. Perjalanan yang ditempuh membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam.
Jug..ijag..ijug... kereta bergerak.... :)

Sampai di stasiun tanya satpam kalau ke alun-alun kota Malang bisa ditempuh dengan apa? Satpam menyarankan jalan kaki, karena alun-alun dari stasiun tak terlalu jauh, paling hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai.
Sebenarnya ada taxi, tukang ojek dan becak menawarkan saya untuk berkeliling kota Malang.
namun memang sudah saya niati dengan Lantip hari ini  santai saja keliling kota Malang, akhirnya saya putuskan jalan kaki saja sesuai yang disarankan Satpam stasiun. 
Uhuuuy asyiknya , Malang yang panas tak terasa kalau anak senang dan menikmati perjalanan. 
Tiba di alun-alun, banyak lapak penjual makanan dan mainan sudah menggelar lapaknya. Mataku tertuju pada gerobak bakso di bawah pohon beringin yang teduh.

Perut sudah keroncongan karena sejak pagi belum diisi, maka begitu lihat  bakso  beringin,  maka saya pesen 1 mangkok buat sarapan, sambil istirahat sejenak. Satu mangko berisi 1 pentol halus, pentol kasar, gorengan dan mie. Wooow baksonya mayan jumbo buat ukuranku. Mau nggak dihabiskan kok ya mubadzir yo wis, pelan-pelan akhirnya  pindah ke perut semua.Semangkok bakso ini dihargai Rp 13.000,00. 

Bakso Malang
Banyak penjaja makanan cemilan di sekitar alun-alun,dia antaranya ada penjual ampyang, yang jual ibu-ibu yang sudah tua. satu biji dihargai Rp 1000,00 . Ampyang merupakan makanan tradisonal yang terbuat dari campuran gula jawa dan kacang tanah.
Mbah penjual ampyang menjemput rejeki di pagi hari

Alun-alun kota Malang ada puluhan burung dara, kalau ingin memberinya makan, ada penjual jagung pipilan sebungkus Rp1000,00 untuk diberikan pada burung. anganku kok melayang bagaikan berada di luar negeri seperti yang aku tonton di televisi.
burung dara
Keindahan air mancur yang berada di tengah alun-alun semakin memperindah pemandangan.Tepat di depan alun-alun terdapat masjd Jami'. Masjid Jami' merupakan salah satu masjid tua di Malang.

mejeng depan air mancur

Burung dara terbang tinggi di udara

Jangan khawatir jika anda lelah, di alun-alun disediakan banyak bangku dan taman yang asri buat duduk-duduk.Jika mempunyai anak di bawah lima tahun, banyak juga mainan anak-anak seperti persewaan pancing  ikan dari plastik, lalu penjual balon atau penjual gelembung  sabun.
Udara pagi yang belum begitu panas membuat aku dan Lantip betah duduk-duduk menikmati burung merpati dan para pedagang yang menjajakan makanan maupun mainannya. Tak terasa hari pun menjelang siang. Mata ini tertuju pada gedung MTIC (Malang Tourism Information Center) , gedungnya masih berada di Alun-alun kota Malang. Maka aku dan Lantip masuk, setelah mengisi buku tamu, kami diberi peta oleh petugas dinas Pariwisata di situ. Dan diberikan penjelasan tempat mana saja yang bisa saya kunjungi serta jursan angkot yang harus saya ambil :). Petugasnya sangat ramah dan sabar menjelaskan padaku.

MTIC
Petugas dinas pariwisata Malang
Setelah melihat peta, Lantip tertarik untuk mengujungi musem Brawijaya dan stadion Gajayana.
Maka kaki aku langkahkan menuju angkot untuk menuju Museum Brawijaya dan Stadion Gajayana.

Saat melagkah menuju tempat pangkal angkot, saya jumpai beberapa gedung dengan arsitektur lawas. Seperti Gedung Sarinah, Kantor pos, Masjid Jami'
Hmmm...nikmatnya suasana alun-alun kota Malang

Oke nantikan ceritaku di Stadion Gajayana dan Museum Brawijaya ya :)




11 comments:

  1. wah,,,mbak tatit iki jalan2 tok,,pantesan gak melu acara wingi,,,hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Refreshing mbak sekali2 ben gak mambu bawang terus :)

      Delete
  2. Di Medan ngga ada alun-alun.. :(

    ReplyDelete
  3. Ya mbak..burung daranya kayak di luar negeri ya.. :)

    ReplyDelete
  4. Waah pingin ke sana nie Mbak. Kalau dari stasiun Kereta Bojonegoro bisa langsung ke Malang gak Mbak ? :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya kurang tahu mas.kreta yg jurusan dari bojonegoro.makasih udah mampir

      Delete
  5. ASyiknya .... berdua sajakah perginya, Mbak? Eh .. apa saya yang gak perhatikan detil ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak emang berdua.bapaknya baru dinas luar kota.ini juga sekalian tengok anak mbarep mbak.

      Delete
  6. Aku asli Malang mbak,
    Koq ga sekalian maen ke tugu Malang?

    ReplyDelete