Nikmatnya Sate Kelinci dan Sate Landak di Kaki Gunung Lawu

Sate Kelinci
Setiap kali mudik  Lebaran, saya sekeluarga selalu lewat jalur Magetan-Tawang Mangu-Karanganyar-Solo. Pertimbangannya walau jalur lebih berkelok karena lewat pegunungan namun, pemandangannya lebih asri dan sejuk.

Jika sudah lewat daerah Cemoro Sewu, anak-anak menyebut daerah ini kota AC. (Karena walau AC mobil dimatikan tetep aja tetep dingin) Maklumlah Cemoro Sewu kan tepat di kaki Gunung Lawu.
Sepanjang jalan pemandangan kebun sayuran dan sawah berbentuk terasiring membuat anakku tak bosan mengagumi hasil ciptaan Illahi. Dan di sepanjang kiri kanan jalan berjejer aneka warung menjajakan sate  kelinci, sate Landak dan jagung bakar serta buah strawberry.

Mungkin karena suasana menjelang Lebaran, walau di bulan Ramadhan masih banyak yang menjajakan sate kelinci. Masyarakat sekitar menggunakan moment Ramadan untuk mengais rejeki bagi para pemudik dan pelancong yang melewati daerah tersebut setelah berwisata ke telaga Sarangan maupun hendak mudik ke Jawa Tegah dari arah Jawa Timur.

Sate kelinci di daerah kaki gunung Lawu ini mempunyai cita rasa gurih, bagi lidah saya lebih enak daripada sate ayam. Kelinci yang digunakan juga menggunakan kelinci Jawa yang menjadi andalan hasil peternakan di daerah Gunung Lawu. Kata penjualnya jika menggunakan kelinci jenis Australia, dagingnya terlalu banyak lemaknya dan kurang empuk serta kurang gurih.
Seporsi sate kelinci dengan lontong serta sambel kacang dihargai Rp 15.000,00
penyajiannya ditambah dengan irisan bawang merah, irisan tomat, mentimun serta seledri membuat sensasitersendiri di lidah.

Sate Landak

 Selain itu juga ada sate landak, walau landak termasuk hewan dilindungi, namun bagi petani sayuran di daerah sini landak merupakan salah satu musuh bagi mereka. Landak seringkali merusak tanaman di ladang mereka. Nah agar tak merusak tanaman akhirnya landak ini ditangkap dan dijadikan sate.Teryata malah menjadi ikon kuliner. Tapi sate landak sekarang sudah mulai jarang dan bila ada pun harganya lebih mahal, kebetulan kemarin saya masih bisa menikmati sepuluh tusuk sate landak dengan lontong seharga Rp 25.000,00.
Penyajiannya pun memakai irisan bawang merah goreng, irisan tomat dan seledri.
Namun saya sarankan lebih baik sate kelinci saja.Cita rasanya lebih gurih. Kalau sate landak dagingnya hampir sama dengan daging kambing, agak terasa amis. Sate landak konon kabarnya dapat meningkatkan stamina dan mengobati penyakit( kata penjualnya begitu sih)

Untuk minumannya paling cocok di udara dingin adalah wedang jahe gepuk.Harga secangkir wedang jahe Rp 5000,00.
Wedang Jahe Gepuk
Di sini juga menyediakan tempe mendoan hangat-hangat per bijinya Rp 1000,00. Tempe mendoan disajikan dengan sambel kecap. Sambil menunggu sate kelinci dan landak matang bisa nyemil mendoan. Hedew gimana nggak gendut coba :)

Nah jika anda travelling ke Jawa Timur lewat kaki Gunung Lawu jangan lupa rasakan sensasi sate kelinci dan sate landak di dinginnya udara Kaki Gunung Lawu. Hmmmm...lezat.


2 comments:

  1. oh emjiii ada sate landak yo mbaa..enak kah? penasaran tapi kasian hihihi...dirimu libur ke jateng yaa..pengen ketemuan deh...kangen, maaf lahir batin yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya daku ke Magelang dan Solo tapi nggak kemana-mana wong muter wae ke saudara-saudara.
      Maaf lahir batin juga Dew....
      Sate kelinci lebih enak daripada landak

      Delete