Sehari Ke Ibu Kota Naik Batik Air

"Ma, Besok pagi kudu sampai Jakarta."
Pesan singkat ku terima dari suamiku sore hari selepas Ashar di hari Kamis, pesannya berasa mendadak banget bagiku. Aku langsung browsing tiket kereta api Bima, berangkat dari Sidoarjo. Aku pikir kalau naik kereta api kan masih ada satu jam persiapan dan stasiun juga lebih dekat dari rumah daripada naik pesawat. Ternyata kereta Bima sudah full booking. Ya sudah mau nggak mau harus naik pesawat yang harganya bagi dompetku kurang ramah. :)

Batik Air Lepas landas tinggalkan kota Surabaya menuju Jakarta
Akhirnya aku pilih pesawat Batik Air, berangkat pk. 7:25 dari Juanda. Saat bookng tiket ini aku melalui agen tiket Traveloka. Pembayarannya bisa melalui E-Banking maupun lewat IndoMaret.Bila pembayaran lewat E-banking kita tiggal transfer uang saja. Sedangkan kalau pembayaran lewat Indo Maret. Kita tinggal memberikan kode pembayaran di kasir dan tinggal bayar dengan dikenai tambahan biaya administrasi Rp 5000,00 saja. Cukup praktis bukan?Kalau dulu kita harus cari agen tiket yang berda di kota kita.

Di era digital ini segalanya lebih mudah dan praktis.Bayar tiket sudah tinggal print code booking dan ntar tinggal ditukar di bandara.Eh ternyata sekalian bisa check in. Ya sudah sekalian, jadi bisa pilih tempat duduk.Aku pilih yang dekat jendela.

Pagi harinya aku dibonceng anakku menuju Bandara. Tak sampai satu jam sudah sampai ke Bandara. Jalanan masih sepi, Anakku naik motor bagai terbang . Sepanjang jalan cuma bisa doa dan merem mataku daripada sport jantung.

Langsung lapor dan boarding. Cuma duduk semenit sudah ada panggilan masuk pesawat. pesawatnya lumayan luas dan pramugarinya cantik serta ramah. Aku paling seneng melihat seragam pramugarinya aih seragam Batik yang nusantara banget. (sayang nggak sempat foto sama pramugarinya)

Pesawat sudah lepas landing kurapatkan seat belt dan pandanganku kuarahkan ke jendela. Ini saat yang mengasyikkan bagiku. Laksana burung menjejakkan kakinya persiapan terbang dengan cara mengepakkan sayapnya.Tanganku gatel untuk mengabadikan awan-awan yang terlihat mengintip dari balik jendela.

Di kursi disediakan layar untuk dapat menikmati film atau video, sayang aku tak bawa earphone. Jadi hanya bisa melihat gambarnya saja, bagai melihat film bisu hahahaha. Kalau pengin denger  seharusnya bawa earphone dari rumah atau beli di tempat seharga Rp 25.000,00.
Awan dari balik jendela Batik Air





Setelah perjalanan kurang lebih satu jam, sampailah di Bandara Halim Perdana Kusuma dengan selamat, alhamdulillah..Suamiku sudah menunggu sambil memberikan senyuman, ciao...kita langsung cuuus ke kantor. Eh ternyata sama suami diajak mampir ke kostnya dulu. Acara di kantor masih siang hari selepas sholat Jumat.
Ya sudah nikmatin aja tidur di kamar suami. Tidur dan istirahat sebentar cari makan siang baru deh ke kantor.

Berangkat ke kantor di tengah panas ngentang-entang alias puanas banget, dilakoni saja. Biar nggak terasa, diselingi cerita suamiku dimana dia cari makan sebagai anak kost. Sambil menunjukkan warung-warung langganannya.Katanya sambil senyum, "Kalau sudah akhir bulan, warteg meupakan penyelamat perutnya.Menu di warteg yang diambil pasti kalau nggak sayur asem atau oseng pare dengan lauk telur atau ayam. Tapi tetep lebih enak masakan tanganmu. " (wukikiki, aku tersanjung. La wong masak sering keasinan dan gosong kok dipuji. :D)

Sampai kantor , basa basi sebentar. Langsung erek - erek alias tanada tangan dokumen, selesai dah urusan. Aku njawil ojobku, "sudah booking tiket buat malam nanti pulang? "
Dia menggelengkan kepala, "Besok aja ya pulangnya."
Blais, kalau kutunda kepulanganku kasihan anak-anak di rumah. Lagipula aku mau ikutan acara Fun Blogging di Surabaya.Sudah janjian dengan mbak Vanda pula . :(
Suamiku akhirnya memesan tiket buat pulang berdua malam hari itu juga. Suamiku pilih penerbangan Citilink. Karena yang termurah weekend. (Bisiknya "tapi jangan bandingkan dengan yang kau tumpangi pagi tadi ya. Yang penting kita sampai Sidoarjo nggak terlalu malam, biar anak-anak belum tidur.")

Ok, tiket sudah di tangan . Tinggal berangkat ke Halim Perdana Kusuma. Saat mau berangkat ke bandara, jalan sudah mulai macet. Biasanya dari kost e Halim hanya butuh waktu 15 menit. Ini butuh waktu 45 menit. Sudah macet, nyari taxi depan kost juga lama. Nikmati lagi , walau diajak suami jalan kaki agak jauhan buat nyegat taxi di jalan.

Alhamdulillah akhirnya dapat taxi juga dan segera meluncur ke bandara Halim Perdana Kusuma.Boarding langsung naik Citilink.

6 comments:

  1. mendadak jalan2 ya mbak ceritanya hehehe,aku belum pernah naik batik air,pinginnnn^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, seharian ke Ibukota, abis Maghrib balik lagi ke Surabaya biar bisa ikutan Fun Blogging hari Sabtunya

      Delete
  2. Aku blm pernah pake batik air, mba.. Enak kah? Gak pake delay?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selalu tepat waktu mbak.
      Tempat duduknya lebih luas, seperti Garuda

      Delete
  3. itu pke kamera apa mb motonya ? heheh
    sy dulu nyesel bngt waktu naek peswat gk bawa kamera ,,,:(

    ReplyDelete