Sidoarjoku Banjir Lagi

Kemarin hujan bagai ditunag keras dari langit. Seakan tak berhenti. Hujan disertai angin kencang ini cukup membuat warga sekitar  Perumahanku ketar- ketir. Apalagi sekarang saat air rob alias pasang. Hujan disertai angin, petir tak kunjung berhenti sampai malam hari.

Saya tak berani keluar, hanya berdoa dan mantengin berita lewat FB maupun twitter. ketika ku tengok keluar, air menggenang di paving depan, alhamdulillah tak masuk rumah. Saya lalu membayangkan rumah penjaga masjid yang berada di kampung sebelah persis dengan perumahanku, bagaimana nasibnya? Biasanya kalau hujan selama 4 jam tak reda, pasti rumah akan tergenang.

Selama hujan kemarin, banyak status di timeline yang mengabarkan daerahnya  mulai digenangi air. Daerah Buduran, KH. Mukmin, Jasem, Sedati, BCF, Pondok Buana dan Bluru sampai Taman Hedona Regency pun tergenang air, Jl. Raden Patah.

Pagi harinya saat mau beli sarapan serta beli bensin, tepat dugaanku, kampung sebelh perumahanku tergenang air kurang lebih 20 cm. Aku lajukan sepeda motorku pelan-pelan, byuuuuh tiba-tiba dari arah berlawanan ada mobil lewat. Aku yang sudah minggir tetep aja klebus  kesemprot. (Mandi 2 kali nih yeee :)).

Tapi beli sarapan dan bensin kudu jalan walau dengan kondisi basah kuyup bagai tikus kecemplung got :P

"Kehujanan di daerah mana Bu?" Kata penjual langgananku.
"Biasa Bu, efek banjir ini. Mandi gratis di jalan tadi." 

Aku mengambil nasi bungkus, bandeng presto lalu bayar dan segera cabut daripada bikin basah warung langgananku. Pulang maksud hati pilih jalan yang lain, teryata dii daerah Pecantingan genangan air  malah agak tinggi, nasib...nasib....kebroh lagi.:(

Pagiku berlanjut dengan ngojek anak lanang ke daerah Gedangan. Sepanjang jalan yang aku lalui agak macet. Dan saya liat sungainya penuh hampr rata dengan jalan. Saar sampai di daerah Punggul mataku tertuju pada sosok peerempuan yang dengan cekatan dengan porok besar mengambil sampah yang tersangkut di bawah jembatan depan rumahnya. Sayang saya tak sempat abadikan karena hujan belum reda.

Saya lihat banyak sampah plastik dan rumput yang nyangkut dan dipungut oleh Ibu tadi dengan memakai jas hujan dan garpu besar untuk mengangkatnya. Mungkin penyebab banjir selain ir yang rob juga masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya.

Aku hanya bisa berdoa, semoga genangan air segera surut dan Sidoarjo benar-benar bisa terbebas dari banjir.
 



 

2 comments:

  1. mertua saya di Tambakrejo bu Tatit, deket juga ya sama Gedangan... pernah sekitar 3 tahun lalu waktu masih tinggal di sana mengalami kebanjiran... untunglah teras rumah sudah di tinggikan, tapi di jalan depan rumah itu yang agak lama surutnya...

    ReplyDelete
  2. Semoga ujannya bawa berkah ya, Mbak. Aamiin.

    Jauh jauh deh yg namanya banjir atau tanah longsor. Serem dengernya :(

    ReplyDelete