Perlunya Eco Driving Agar Gak Tekor Berkendara



 Perlunya Eco Driving Agar Gak Tekor Berkendara - Pernah kan saat berkendaraan di jalanan kita terkena macet? Duuuh rasanya pengin ngebel klakson aja, karena nggak sabaran. Sumpah kalau kena macet gini, kepala jadi pening bin puyeng tapi mau gimana lagi, sudah resiko hidup di kota metropolis kedua di Indonesia. Kepala pening karena teriknya matahari ditambah macetnya jalanan ya tetep kudu dilakoni. Paling aku ngedumel, penyebab macet efek  semakin bertambahnya mobil atau motor pribadi .
Kalau jalanan macet rasanya pengin nutupin idung aja, karena bau asap yang ditimbulkan oleh kendaraan membuatku terbatuk-batuk. Itu tanda alarm tubuh kalau banyaknya karbondioksida yang terhirup olehku. Duh Gusti, andai ada cara supaya dapat menekan polusi udara ini biar aku bisa bernapas lega saat berkendara. Dan ajari aku sabar menghadapi keruwetan dan macetnya jalanan ini.

Ternyata ada lho cara menekan kadar emisi pembuangan gas serta agar hemat bahan bakar saat menghadapi macet. Iyes ilmu itu aku dapatkan saat gathering blogger dan media yang diselenggarakan oleh Mobil123, Portal Otomotif No. 1  di Indonesia. Acaranya bertempat di Buro Cafe Jl. Sumatera no. 40 Surabaya. Asyiknya ketemuan blogger sambil menambah ilmu, ya gini ini nih yang aku senengin ngumpul markimpul dapat ilmu baru. Selain haha..hihi...karena lama nggak ketemu temen lama. :)
Gatheringnya dengan tema :"Eco Driving, Mau Gak Tekor Ini Caranya". 
 
Live music di cafe Buro


Sebelum acara dimulai kami disuguhi live music sambil dipersilakan untuk makan siang.Asyik srog lagunya "Dewa" melempar kenanganku pada mantan pacar yang sekarang dipanggil Papa sama anakku.
Pak Hendi dan Pak Arief Priyono

Setelah itu mbak MC mempersilakan Bapak Arief Priyono dari Mobil123 memberikan sambutan. Kata beliau, tujuan diadakannya gathering ini adalah untuk mengedukasi bagaimana cara berkendara dengan aman dan menghemat bahan bakar. Beliau juga menambahkan bahwa populasi kendaraaan bermotor  di dunia menyentuh angka 1 milyar unit pada th 2010.Sedangkan produksi kendaraan bermotor dari 2010-2015 terus meningkat. Tiap tahun, pertumbuhan motor sekitar lebih dari 84,6 juta unit per tahun. Tentunya dengan bertambahnya motor akan semakin menambah konsumsi energi transportasi darat yang akan mengakibatkan akan bertambahnya gas CO2.

So untuk mengatasinya ada 4 hal yang bisa dilakukan:
1. Rekayasa tehnologi
2. Penggunaan bahan bakar alternatif
3. Memperbaiki infrastruktur
4. Perilaku pengemudi.

Sesi selanjutnya dari Bapak Sugihendi perwakilan dari Nissan menjelaskan uraian di atas satu persatu.
1. Rekayasa tehnologi
Contohnya dengan pemanfaatan mesin buat efisiensi BBM, mereduksi karbondioksida dan kendaraan otonom.

2. Penggunaan bahan bakar alternatif
Dalam hal ini mobil Nissan  memproduksi mobil listrik yang cukup diminati oleh masyarakat, sebagai alternatif penggunaan bahan bakar.

3. Memperbaiki infrastruktur
Mengurai kemacetan bisa dengan membuat jalur alternatif, atau mneingkatkan efisiensi kendaraan mum. Atau membuat komunitas nebeng, dimana beberapa orang yang punya tujuan searah dan sejalur bisa diangkut dengan satu mobil. 

4. Perilaku pengemudi
Hemat bahan bakar sangat dipengaruhi oleh perilaku pengemudi. Misalnya saat menekan pedal gas dengan tekanan penuh, akan mengakibatkan konsumsi bahan bakar lebih besar . (La ini sih kelakuan mas bojo banget :)).  Sebaiknya menekan pedal gas hanya 1/3 gas aja.

Kenapa harus Eco Driving? 

1. Karena sudah mulai langkanya bahan bakar yang berasal dari bahan dasar fosil. Serta pertumbuhan kendaraan bermotor, mengakibatkan permintaan bahan bakar.


2. Eco driving merupakan cara mengemudi dengan mengoptimalkan bahan bakar serta mengenalkan safety riding untuk mengurangi resiko kecelakaan.

3. Eco driving berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan.

Dijelaskan lebih lanjut bagaimana mengemudi yang aman dan yang sesuai dengan eco driving. Ada 3 aspek driving skill yaitu mengemudilah dengan smart, menjaga keselamatan dan menghemat bahan bakar. Dengan adanya tehnik safety driving serta defensive driving akan menghasilkan eco driving.

Persiapkan sebelum berkendara
1. Pergunakan bahan bakar yang sesuai dengan oktan. Sebab nilai oktan akan berpengaruh terhadap pembakaran yang sempurna. Kalau oktan sesuai maka mengendarai mobil terasa tarikannya lebih enteng. Lalu hasil gas pembuangannya juga lebih bersih.

2. Jangan lupa untuk memeriksa ban secara manual sebelum berkendara. Minimal cek angin ban 2 minggu sekali.

3. Hindari muatan yang berlebihan.
Jika beban yang dibawa oleh mobil melebihi kapasitas beban mobil juga akan menyebabkan pemborosan bahan bakar. (istilah Jawanya nggereng mesinnya karena kelebihan muatan). 

4.Service mobil secara berkala
Hal ini supaya kendaraan selalu dalam kondisi maksimal. 

Eco Driving Skill

1. Lakukan penekanan pedal gas secara perlahan dan bertahap. Nah sekarang ini justru sopir taksi yang sering melakukannya alasannya demi menghemat bahan bakar. 

2. Hindari membebani mesin atau putaran mesin yang berlebihan.

Bila mesin mobil manual, gunakan posisi roda gigi yang sesuai dengan kondisi jalan. Sebaiknya pindah gigi di 2000 RPM untuk menjaga supaya tetap ekonomis tanpa harus kehilangan torsi untuk menggerakkan kendaraan. Supaya pemakaian bahan bakar lebih optimal.

3.Antisipasi terhadap kondisi lalu lintas untuk menghindari akselerasi dan deselerasi mendadak yang terus - menerus.

~ Berkendaraan dengan sering stop and go membuat bahan bakar boros, maka hindarilah .
~ Selalu jaga jarak aman dengan mobil di depan.
~ berikan jarak aman dengan perkiraan apabila mobil depan melakukan pengereman kita masih  punya ruang buat melambatkan laju mobil sebelum nginjak rem.
~ Saat jalanan macet, stop n go, injaklah pedal gas dengan sangat halus, rasakan mobil bergerak perlahan dan segera lepas pedal gas sedikit untuk meminimalkan penggunaan bahan bakar.

4. Jangan meletakkan kaki pada pedal kopling (tranmisi manual) saat berkendara atau berkendara dengan setengah kopling.Sebab bisa mengakibatkan kopling cepat aus,juga boros bahan bakar.

5. Hindari ngerem yang tak perlu. Sebisa mungkin gunakan engine brake guna mengurangi kecepatan.Sebisa mungkin gunakan kecepatan tetap dan jaga jarak yang tepat dengan kendaraan di depan. Fungsinya menghindari mengerem mendadak.

6. Pertahankan kecepatan yang wajar saat berada di jalan tol. Sebab bila mobil dipacu lebih kencang, konsumsi bahan bakar akan lebih boros.

7. Hindari mesin menyala dalam kondisi netral terlalu lama. sebaiknya maikan mesin jika menunggu lama baru kemudian hidupkan lagi.

8. Aktifkan AC dengan temperature tak terlalu dingin, matikan bila perlu. Jangan terlalu menswitch AC terlalu dingin terus menerus, selain ruangan jadi terlalu dingin, mesin mobi jadi terbebani.

9.Tutup jendela pada kecepatan tinggi.

Mengemudi saat posisi jendela terbuka akan mengganggu aerodinamika kendaraan dan menurunkan nilai ekonomis bahan bakar.


10. Jangan bertindak agresif, santai saja saat mengemudi
• Tidak perlu terburu-buru, usahakan pikiran anda tetap fokus dan
tenang agar anda tidak mudah terbawa situasi untuk menjadi
pengemudi agresif
• Apabila anda diprovokasi oleh pengendara agresif, jangan
ditanggapi, ingatlah pada tujuan anda untuk mengemudi secara
ekonomis
• Usahakan anda mempunyai cukup waktu untuk mencapai tujuan,
jangan mepet


Lalu apa sih manfaat dari Eco Driving?
1. Biaya
• Menghemat bahan bakar/uang dalam jangka panjang.
• Biaya pemeliharaan Kendaraan menjadi lebih rendah.
2. Lingkungan
• Mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2).
• Mengurangi polusi udara.
3. Sosial
• Berkendara menjadi lebih bertanggung jawab.
• Mengurangi tingkat stress saat berkendara.
• Meningkatkan kenyamanan bagi pengemudi dan penumpang
4. Keamanan
• Mengurangi resiko kecelakaan.
• Meningkatkan keselamatan saat berkendara.


Setelah penjelasan materi, tak lengkap rasanya bila tanpa sesi tanya jawab. Saat sesi tanya jawab ini ada pertanyaan menarik hatiku, yaitu boleh nggak sih bila kita mengisi bahan bakar mobil menggunakan bahan bakar di bawah oktan yang dianjurkan oleh buku panduan manual mobil yang dibeli ? Ternyata jawabannya nggak boleh. Maklumlah terkadang kan isi dompet hanya mencukupi beli bensin premium padahal sebelumnya diisi pertalite atau pertamax. 

Dan satu lagi perlu diingat, terkadang demi penghematan kita membeli bahan bakar dengan cara beli premium separo lalu separonya lagi pertamax. Ini sangatlah tidak dianjurkan sebab efeknya dalam jangka panjang akan merusak mesin,

Sebaiknya kalau mau mengisi bahan bakar yang lebih konsisten, premium terus atau pertamax terus atau pertalite terus. Kalau suami saya sih masih menggunakan premium tapi setelah jarak 40.000 km di tune up. Memang sih lebih hemat tapi jangka panjangnya akan cepat merusak mesin. Ternyata tindakan suami saya ini salah.Ah jadi tahu setelah ikutan gathering ini. 

Sebelum acara berakhir, Pak Habibie  perwakilan dari mobil123 wilayah Surabaya -Malang mengatakan bahwa mobil yang dijual belikan di mobil123 sudah melalui verifikasi statusnya dan dealernya tepercaya untuk menghindari dari penipuan dan masalah hukum di kemudian hari.

Agar kita berkendara secara smart maka perlu eco driving agar gak tekor saat berkendara. Bisa menghemat bahan bakar dan menerapkan safety riding demi keselamatan.
Asyiiik akhirnya acara selesai dan ditutup dengan foto bersama. Ah hari itu 10 Nopember telah ku merahkan cafe Buro dengan teman-eman dan ku simpan ilmu tentang eco driving. Muka ceria karena bahagia bisa berkumpul bersama dan menyerap ilmu dari para ahlinya. Ilmu bisa ku dapat jalinan silahturahmi juga tergenggam erat.

12 comments:

  1. Makasih ulasannya, Mbak. Aku baru tau deh. Ternyata driving jugak ada eco-nya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo perlahan kita terapkan safety driving dan eco driving Beb

      Delete
  2. Andai semua orang tau pentingnya eco driving ya, Mbak. Mungkin gak akan terlalu banyak polusi udara, kecelakaan, dll :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, Dan yg jelas dgn adanya gathering ini bisa jumpa lagi.
      Jadi ngobati kangenku :)

      Delete
  3. Baru tahu soal eco driving. :D Manfaatnya banyak ternyata.

    ReplyDelete
  4. Sebagai orang Kimia memang harus paham ini. Makanya kadang suka greget kalo ayahe Salfa suka rem mendadak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku kalau gemes dgn ojobku, aku pilih duduk di belakang :)

      Delete
  5. Saat di jalan, sebisa mungkin saya menyentuh rem, Buk. Untuk mengantisipasi, misalnya lampu merah, jauh-jauh saya menjaga jarak ngurangi kecepatan supaya saat tiba dibawah lampu merah, lampunya berubah ijo. Kalaupun masih merah, ngeremnya dengan ngurangi gas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ralat, sebisa mungkin tidak menyentuh rem hehe...

      Delete
    2. Yoi Mak e, jebul ngerem yg mak sret dan dekat2 salah satu yg bikin boros BBM ya.

      Delete
  6. Ulasan penting ini, salah satu solusi untuk hemat energi dan bahan bakar juga keselamatan :)

    ReplyDelete