Hitam Putih

Putih manis lagakmu
Bersih sok suci bibirmu
Ketika satu noktah datang 
Maka yang putih pun menghilang ternoda
Hitam pekat sorot matamu
Satu sapuan sinar putih
Menghujam di mata
Hati memang bisa putih
Bahkan bisa hitam ternoda


Tahukah kau,  mulut bisa bohong
Namun hati dan sorot mata, tidak
Sebusuk apa pun kau simpan 
Kau hilangkan bau dengan harum putih melati

Ketika Indra pencium mengendusnya
Maka bau harum Melati pum sirna
Berganti dengan bau kotoran air comberan yang hitam pekat

Hai kau yang mengaku saudara
Kau hujamkan luka 
Kau tumpahkan noktah hitam bagai jelanga di hatiku
Terima Kasih untuk semuanya
Semuanya membuatku belajar arti sabar
Belajar arti luka
Belajar bahwa hidup tidak selalu bahagia dan tertawa
Sebelum kau buka tabir itu
Aku ditunjukkan jalan perlahan menyingkap tabir hitam yg kau sembunyikan

Hitam putih memang selalu berdampingan
Bahkan ada juga abu- abu
Namun semua sudah telanjur putih ternoda hitam

Ku cuci bukan dengan detergen
Namun ku cuci dengan istighfar
Semoga alam semesta menghilangkan noda hitam yang mengerak di hatimu

Melangkahlah ke depan
Berjalanlah seperti saat kau tertawa di depanku dengan segala kebohongan 
Takutlah pada Allah
Bukan takut pada sesama
Gantungkanlah semua pada Allah bukan benda atau bisikan yang menghujam di telinga

Kembalilah pada jalan yang lurus dan benar. 
Kembalilah ke putih seputih Melati seharum dan sebermanfaat kuntumnya
Jangan lagi kau hujamkan lagi luka
Putih itu seharusnya bukan untuk dinodai
Putih itu seharusnya membalut luka
Bukan putih  penuh noda 
bersih bersinar bagai cahaya


Sidoarjo, 10 maret 2017

No comments:

Post a Comment