5 Hal Tradisi Tujuh Belasan, Menyambut HUT RI

 Setiap tanggal 17 Agustus, selalu ada keramaian sepanjang kampung maupun komplek. Suasana kampung lebih meriah dan serasa hidup dengan aneka hiasan umbul-umbul dan bendera merah putih. Dengan semangat gotong royong karang taruna dan bapak-bapak saling menghias kampung dngan aneka lampu, cat atau umbul-umbul dalam rangka menyammbut Hari Ulang Tahun Indonesia.

Yup, tepat 72 tahun yang lalu para pejuang melawan penjajah untuk mendapatkan kemerdekaan Indonesia. Untuk mengenang jasa para pahlawan ini setiap menjelang Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, semua daerah seakan bergembira menyambut hari kemerdekaan dengan mensyukuri perjuangan yang telah diberikan para Pahlawan kemerdekaan dengan mengadakan berbagai lomba. Selain lomba selama bulan Agustus ini seakan penuh dengan alunan lagu nasional Hari Merdeka dimana-mana. Bila dialunkan lagu nasional, semangat kesatuan negara Republik Indonesia seakan memuncah di dada. NKRI harga mati, tertulis di mural maupun jalan yang akau lalui.

Menyambut  Perayaan Tujuh Belas Agustus dalam rangka  HUT RI, ada 5 hal tradisi yang selalu diadakan. Diantaranya
1. Acara Tasyakuran
Acara tasyakuran alias diaw pemotongan tumpeng dan berdoa bersama. Semua RT mengadakan doa bersama, mensyukuri atas nikmat yang telah diberikan, dan bersyukur atas kemerdekaan negara kita lepas dari negara penjajah. Namun berbeda dengan RT di tempat aku tinggal Nasi tumpeng sudah berganti dengan nasi kotak, tujuannya agar semua warga dapat menikmati hidangan nasi . Isinya sudah bukan nasi urap-urap dan ayam panggang namun diganti dengan nasi, lalapan sambel dan ayam goreng. Semuanya tergantung dari dana dan demi kepraktisan. Yang penting suasana berkumpulnya, walau setiap kumpul masih asyik dengan gadget masing-masing hahahahahaha rikitiew 😀

2. Aneka Lomba

Setiap tujuh belasan tak lepas dari aneka lomba, tergantung kreatifitas setiap warganya. Untuk yang anak-anak sih paling nggak jauh dari lomba makan kerupuk, masukkan pensil ke dalam botol, lomba balap kelereng di sendok. Masukkan bendera. 
Di komplekku ada lomba egrang untuk melestarikan permainan tradisional, terompah beregu, kempit balon dan bola volley. Tujuan lomba sih sebenarnya kebersamaan.yang penting kumpul dan melepaskan aktivitas rumah tangga atau kantor demi berinteraksi face to face dengan tetangga.

Eh hari Minggu kemarin , saat saya main ke Lippo Mall Plaza Sidoarjo, ada juga lomba Paskibraka antar anak SMA dan SmK lho. mereka antusias mengikuti lomba. Lomba Paskibraka Indoor, ada beberapa odifikasi seperti diselingi menari dan menyanyi walau sepertinya kriteria juri adalah kekommpakan gerak. 
Lomba Paskibraka Indoor di Lippo Plaza Sidoarjo


3. Banyaknya penjual bendera merah putih dan umbul-umbul dadakan di sepanjang jalan.
Sepanjang jalan yang saya lalui saat antar jemput anakku sekolah, selalu ada orang berjualan tiang bendera, bendera merah putih dan umbul-umbul. Mereka biasanya hanya berjualan setahun sekali untuk mengais rejeki. Bahkan pedagangnya ada yang datang dari luar kota lho untuk mengais peruntungan selama bulan Agustus dengan berjualan umbul-umbul.

4. Menghias Rumah Dengan Lampu Warna - Warni atau Lampion dari Barang Bekas
Setiap rumah pasti juga ikut bersolek seakan tak mau kalah dengan gadis yang baru mekar. terutama bila ada pengurus kampung yang mengadakan lomba antar RT untuk kebersihan, kerapian, hiasan dalam rangka meramaikan peringatan ulang tahun negara kita.
A post shared by Lantip (@lantip_mukti) on


5.Karnaval dan Jalan Sehat
Karnaval atau pawai ini dikemas dengan jalan sehat namun dengan kostum bertema . Biasanya di tempatkku tinggal, keliling komplek perumahan lalu berakhir di garis finish, dimana di garis finish sudah tersedia panggung hiburan dan aneka hadiah yang tertata rapi. Ada sepeda onthel, Televisi, Kulkas yah tergantung sie panitia mencari sponsorlah. 

Kelima haltradisi diatas yang sering ada saat tujuh belasan dalam rangka menyambut HUT RI. Bagaimana dengan daerah anda?

Sumber  : Foto diambil dari dokumen pribadi dan Instagram @lantip_mukti


1 comment:

  1. Setiap daerah hampir sama kegiatannya, ya? Yang jadi beda, justru budayanya yang beragam. Kalau di sini, nggak ketinggalan kuda kepang atau leang leong. :D

    ReplyDelete