Selamat Datang Tahun 2018, Selamat datang Harapan


Lembaran almanak sudah aku robek dan berganti dengan halaman baru. Tahun ini aku ingin satu harapan baru timbul dan diijabah oleh Allah.Setelah menangis darah di tahun 2017. ditikam luka oleh orang yang paling ku percaya  mereka berkhianat bahkan melakukan kekerasan verbal padaku. Kebohongan yang merusak kepercayaan,dan mungkinkah bisa diperbaiki. Bila ingat awal bulan Januari tepatnya tanggal 15 Januari, aku hanya bisa mengurut dada.


Selepas tanggal itu, keceriaanku hanya palsu. Aku hanya ingin berbagi senyum walau tatapan mataku kosong. Dan aku masih mengingatnya dengan jelas drama skenario yang sudah mereka rencanakan untukku hingga nanti akhir hayatku. Allah terlalu baik padaku. Maka Dia memberi ujian padaku untuk selalu bertawakal dan mendekatkan diri pada NYA.



Untunglah di tahun 2017, aku mempunyai sahabat bahkan saudara yang selalu membuatku  tertawa kembali. Dua orang membuat aku menangis dan membuat luka seumur hidupku, namun masih ada seribu sahabat yang tulus dan selalu membuatku selalu tersenyum tulus. Lukaku itu bagai luka teriris pisau lalu kena cipratan air jeruk. 

Ah sudahlah tahun sudah berlalu aku ingin menenggelamkan dan tak ingin berbagi kesedihan. Karena setiap orang pasti punya luka sendiri, dan pelan-pelan luka itu akan tenggelam dalam laut atau akan kau pendam sebagai sebuah kenangan. Bersama terbitnya matahari pagi, aku ingin tahun - tahun selanjutnya akan aku temukan kebahagiaan.Keceriaan anakku adalah nomer satu. Harus ku tentukan dan kutemukan kebahagiaanku sendiri. Aku bukanlah wanita sempurna, kami bukanlah keluarga harmonis seperti dalam drama Korea. Keharmonisan sebuah keluarga bukan ditentukan dengan berapa banyaknya aku tertawa namun seberapa banyak aku bisa diam dan memendam "luka".

Diriku suka fiksi, karena hidup dalam drama Korea lebih indah dari kenyataan.  Siapa pun kamu yang sedang terluka, entah aku, kalian atau mereka, bangkitlah bahwa masih banyak sahabat yang selalu membuat tersenyum daripada luka. Be positive thinking, biarkanlah yang membuat terluka dan membohongi sekian lama akan mendapatkan karma sendiri dari Allah.

Sabar dan minta pertolonganlah pada Allah bukan pada benda. Kesabaran adalah kunci segalanya. Tak ada yang di dunia ini abadi, bahkan cinta pada manusia. Yang ada hanya "Cinta Abadi pada Allah."
Cintamu pada siapa? Allah, Allah, dan Allah lagi. Umur tinggal menghitung hari, beberapa kawan sudah beranjak pergi menghadap Illahi. Akankah diri ini tak mau memperbaiki diri. Mari sambut awal tahun dengan peningkatan ibadah dan fokus pada anak. Buang jauh luka, buang jauh orang yang berpura-pura . Alllah tidak tidur, allah tahu sebatas mana kemampuan kita menyelesaiakan dan menghadapi cobaan. kita dipilih karena mampu dan disuruh untuk bersabar.

Bye...bye...bye..luka..
Welcome tertawa.



No comments:

Post a Comment