Temu Kangen Konco SMP Bintang Laut Di Soto Gading 2 Veteran Solo


Juanita Dewi, Me, Erlina ExSMP PL Bintang Laut setelah 30 Tahun berjumpa lagi
Tak pernah terpikir olehku bahwa aku bisa reuni dengan teman-teman SMP.Gara-gara perbincangan aneka Soto di WAG SMP. Lalu berlanjut ingin KopDar. Ada berbagai macam Soto di Indonesia, tapi aku tetep suka soto bening ala Solo. Selama aku tinggal di Sidoarjo selalu masak Soto ayam  dengan kuah kuning ala Lamongan, dengan tambahan koya . Kangenku pada soto ala masakan Solo terlampiaskan sekalian temu kangen dengan beberapa teman sekelas saat SMP Bintang Laut di Soto Gading 2 Jl. Veteran Solo.

Ketika diajak ketemuan, sebenarnya terbersit rasa minder dalam hatiku dan beberapa pertanyaan yang memutar di kepala. Nanti mau ngobrol tentang apa? Siapakah aku ini? Sedangkan ku pikir kawanku sudah sukses dalam karir dan studinya. Lalu ku tepis pikiran negatif yang melintas itu dengan kalimat positif,  kita  sama-sama Makhluk Tuhan, yang mempunyai kebutuhan akan bersosialisasi. Sama-sama makan nasi namun hanya beda rejeki. Dengan menjalin silahturahmi itu  akan membuka pintu rejeki dan membangun kembali pertemanan yang sudah lama tak terhubung. 

Baca juga tips-menghadiri-reuni

Tanggal 2 Februari 2017 lalu, diprakarsai oleh Juanita Dewi (Ninik), aku bisa bertemu dengan Erlina dan Suryo  di Soto Gading 2 Veteran setelah 30 tahun lamanya. Kami janjian untuk sarapan di Soto Gading Solo. Sempat salah tempat sih,  pikiranku soto Gading yang pertama di daerah Gading Kidul, dekat alun-alun Kidul. Aku sudah berhenti di sana beberapa saat bersama adikku . Tapi  dering telpon dari Ninik mengabarkan kalau ke Soto Gading 2 di daerah Veteran, membuat ganti jalur dan arah. Yaaai, motor berlanjut ke jalan Veteran. Sampai di warung Soto Gading 2 Veteran, Ninik dan Erlina (Lie Tjen) belum sampai. Oke deh saya pesan minuman dan adikku pesan soto sambil meunggu mereka.
Aku baru tahu ternyata di Solo sekarang banyak cabag Soto Gading. 

Ninik memilih Soto Gading di Veteran, karena tempatnya nyaman buat lama-lama ngobrol dan pelayananya juga ramah. Terbukti saat kami minta tolong untuk difoto, Mbak e pelayan melayani dengan sabar. Kalau di Gading Kidul, pasti kurang nyaman buat ngobrol. Thanks Nik sudah mikirkan kalau kita pasti lama duduk manis sambil hahaha hihhihi.

Soto di sini cenderung kuahnya bening dengan irisan ayam atau daging sapi (kita bisa pilih dagingnya), kecambah dan seledri. Di meja tersedia beberapa lauk, ada tempe goreng, sate telur puyuh, sate paru goreng, sate ayam lilit . (sayang saya nggak sempat memfoto, karena keasyikan ngobrol). Rasa dari soto ayamnya seger, tapi kemarin bagi lidahku agak kurang asin, untung di meja disediakan garam, kecap dan sambel. Aku tambahkan 1/2 sendok teh garam, baru terasa mantab. Lidahku sudah terbiasa asin sih.
Soto Gading 2 Veteran Solo
 Baru beberapa teguk teh hangat, Ninik datang. Wajahnya aku tidak pangling. Aku sapa duluan hehehehe...justru dia yang kaget karena badanku sekarang sudah melar seperti balon. Wkwkwkwkwk. Padahal jaman SMP, aku terkenalnya kurus bagai  orang Ethiopia yang kurang gizi, item dan agak tinggi.😁 
 Percakapan diawali dengan berita kawan kami Dewi dipanggil Allah duluan beberapa waktu lalu karena sakit. Selamat jalan kawan, semoga amal ibadahmu diterima di sisi Allah. Dewi, sahabatku yang ramah, ceria dan banyak teman. Saat SMP terkadang aku bonceng naik motor kalau berangkat sekolah saat kelas 3. Dan aku pun sering main bersama dengannya.

Obrolan mengalir jaman SMP dulu, kemudian berlanjut sharing tentang anak. Menurut Ninik, anak kudu diajarkan hidup itu berjuang. Kalau menginginkan barang kudu menabung bukan hanya ngatung. Ada dua pilihan kamu mau pinter  atau hanya biasa saja. Kalau pinter, dan punya keahlian maka akan kuat bersaing dalam mencari pekerjaan , ditambah lagi punya networking yang kuat akan memperlancar mendapatkan pekerjaan. Dan hidup itu adalah proses bukan hanya protes.

Lie Tjen yang datang agak terlambat menambahkan, pentingnya menjaga kesehatan di usia di atas kepala 40. Kesehatan itu mahal, kudu dijaga dengan olahraga dan menjaga pola makanan. Sedang dari Suryo aku dapatkan cerita - cerita kenakalan Jaman dulu, saat kami disetrap dijemur di lapangan gara-gara mainan buku dan bulpen yang diputer saat pelajaran. Ingatan Suryo akan masa - masa SMP paling Jos. Dan membuat kami tertawa bersama. Karena anaknya Suryo cewek, katanya bondingnya dengan anak ceweknya sangat kuat. Dia mendekatkan diri dengan anak-anak melalui membacakan buku menjelang tidur dan antar jemput ke sekolah. Emang ya biasanya anak cewek lebih dekat dengan Bapaknya, kalau cowok lebih cenderung terbuka ke Ibunya. Betul nggak sih pembaca menurut kalian?

Tak terasa obrolan kami sudah hampir 3 jam, dan Ninik kudu jaga toko. Pertemuan yang singkat namun bisa mengenang masa-masa SMP, membuat kami tertawa. Lepas sejenak dari rutinitas, menjalin tali silahturahmi kembali, semoga pertemanan ini akan langgeng dan tetep seru-seruan serta sharing dan care antar teman.
Makasih teman, atas waktu yang kau luangkan untukku. Terima kasih Ninik atas pecel ndesonya. Dan Lie Tjen matur thank you traktiran sotonya. Ku doakan semoga rejeki kalian makin lancar. Sampai bertemu di lain kesempatan, dengan kondisi sehat semuanya.
Menu dan harga


No comments:

Post a Comment