1000 HPK, Langkah Awal Masa Depan Kita


1000 hari pertama kehidupan adalah awal  bagi masa depan anak -anak kita. Dengan pemberian gizi yang baik, maka akan menghasilkan generasi yang sehat serta cerdas.

Hari Sabtu tanggal  3 Maret 2018, di bawah hujan rintik-rintik saya berangkat dari Sidoarjo untuk mengikuti diskusi  Health and Nutrisi bersama Nutrisi Untuk Bangsa yang diadakan di Bangi Kopitiam Jl. Walikota Mustajab no 41 Surabaya. Dengan menghadirkan 3 nara sumber yaitu 
1. dr. Nur Aisiyah Widjaya . Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK.Universitas Airlangga/RSUD.Dr.Soetomo Surabaya

2. Bidan Ibu Atik Kasiati . Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Indonesia

3. Bp. Arif Mujahidin selaku perwakilan dari pihak Danone

Sebelum acara dimulai ada konsultasi gizi, timbang berat badan dan ukur tinggi badan. Kesempatan ini tak saya lewati. Pas ukur berat badan, ternyata bobotku wis mumbul  lumayan. Lalu aku pengin tahu ukuran nilai giziku, tapi alatnya sedang error.
Ya sudahlah mumpung ada photobooth foto-foto dulu buat kenangan.

Acara dimulai agak terlambat karena menunggu beberapa peserta yang mungkin sedang terjebak gerimis dan hujan di jalan. 
Sekitar jam 1 siang acara baru dibuka dengan sambutan dari Bapak Arif Mujahidin, Coorporate Communication director Danone. Beliau menuturkan sejak jaman penjajahan, nilai gizi ibu-ibu sangatlah kurang. Akibatnya anak-anak pun juga ikut kekurangan gizi. Tinggi badan generasi mudanya sangat jauh dibandingkan dengan orang Belanda atau Eropa. Dibutuhkan  waktu yang panjang dan lama untuk perbaikan gizinya agar memiliki tinggi badan sebaik orang Belanda dan Eropa.

Danone sebagai perusahaan minuman dan makanan sangat peduli akan gizi bangsa Indonesia. Danone memperkenalkan bahwa apa yang kita makan dan minum akan ada harga yang harus dibayar. Untuk itulah kita sebaiknya mengatur pola makanan dan gaya hidup.  Beliau mengharapkan para blogger yang datang pada acara ini dapat menyebarkan hal yang positif serta bermanfaat.



Pembicara berikutnya adalah dr. Nur Aisiyah Widjaya, beliau memaparkan pentingnya nutrisi di awal 1000 hari pertama kehidupan. Yang dimaksud dengan 1000 HPK adalah sama dengan dari usia bayi dari lahir hingga berumur 2 tahun. (Usia 0-2 th)
Kebutuhan gizi dari usia 0-2 tahun sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak serta kecerdasan generasi mendatang. Saat usia inilah perkembangan proses pertumbuhan dan kecerdasan otaknya sangat pesat. Semua itu tergantung dari asupan makanannya. 

Pertumbuhan badan seorang anak bisa dilihat dengan bertambahnya ukuran fisik/ organ tubuh. Sedangkan perkembangan anak dapat dilihat dari perkembangan fungsi organ, perlu stimulasi agar tercapai fungsi optimal (motorik kasar, halus dan kognitif )
Ingatlah bahwa anak bukanlah miniatur orang dewasa. Mereka masih membutuhkan asupan makanan yang bergizi. Janganlah kita memaksakan kehendak kita kepada anak. Misalnya kita sedang diet, dengan cara mengurangi makan nasi atau pun sebagai vegetarian. Anak kita jangan disuruh ikutan pola makan orang dewasa. Ingat bahwa anak kita masih membutuhkan nutrisi yang cukup. Orang dewasa sudah tidak ada pertumbuhan dan perkembangan ( stagnan ).

Terkadang ada orang tua yang merasa anaknya kok badannya tetap kurus padahal makanannya sudah tercukupi. Atau ada anak yang pertumbuhan fisiknya sangat gemuk. Walau  anak kurus tapi kalau masih aktif ,tidak lesu, masih mau makan dan tiap bulan berat badan naik, itu normal. Jangan sampai juga anak kita  obesitas, sebab bila obesitas biasanya akan timbul penyakit yang lain.
Normalnya pertumbuhan berat badan anak usia lebih dari 1 tahun dalam setahun adalah 2 kg.

Berikut ini data percepatan pertumbuhan fisik:


  
Ada 2 dampak bila dalam 1000 HPK mengalami gangguan gizi buruk:
 - Dampak jangka pendek ( pada masa janin ) : gangguan perkembangan otak, gangguan pertumbuhan, gangguan program metabolik glukosa, protein, hormon, dan gen
- Dampak jangka panjang : kecerdasan,tampilan dan pendidikan, stunting (pendek), hipertensi, diabetes, penyakit jantung koroner, obesitas serta stroke.

Untuk mencegah anak agar tak mengalami gangguan gizi buruk, maka dibutuhkan asupan makanan yang bernutrisi. Peran ibu sangatlah penting dalam memberikan menu dan makanan yang seimbang terutama setelah bayi lepas ASI. Menu makanan pendamping ASI dapat diberikan saat bayi berusia 6 bulan.Namun apakah boleh memberikan makanan pendamping ASI  sebelum usia 6 bulan ? Menurut dr.Nur Aisiyah, boleh saja yaitu saat usia bayi usia sekitar 4 bulan namanya pre MPASI.  Berikanlah makanan yang pure dulu. Sedangkan saat usia 0-6 bulan, berikanlah ASI pada bayi anda. Apakah kita boleh menerima donor ASI ? jawabannya boleh tapi  sebaiknya kita mengenal pendonor.

Ingat jangan sampai memberikan makanan pada anak dengan cara memaksa, sebab akan menimbulkan trauma. Misalnya si anak jadi suka ngemut makanan atau malah  GTM alias gerakan tutup mulut. Gerakan tutup mulut atau ngemut makanan bisa mempengaruhi otot motorik pada mulut, akibatya bisa telat bicara. 
Lalu bagaimana mengatasinya ? Usahakan memberikan makan bayi di saat lapar dan tepat waktu. Bila anak tidak mau makan atau saat makan selalu dimuntahkan, sebaiknya dicari solusinya. Apakah si anak nggak doyan makanan karena rasa yang tidak enak. Tapi bila anak muntah terus menerus, mungkin bisa saja penyebab nggak mau makan adalah faktor patologis atau alergi.

Dan jangan lupa berikanlah makanan yang mengandung zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro bisa didapatkan dari makanan yang mengandung karbohidrat dn lema. Fungsinya untuk asupan energi dan regenerasi sel dan memerlukan jumlah yang cukup besar (dalam ukuran gram).
Zat gizi mikro, didapatkan dari sumber makanan yang mengandung protein,vitamin dan mineral. Asupan sayuran, protein dan lemak sebaiknya mengandung vitamin A, D, E, K, B kompleks, C, Trace element Fe, Zn, Mg, Se. 
Jangan sampai anak kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan anemia. Bila anak anemia menyebabkan anak lesu, dan mempengaruhi aktivitasnya.  Kandungan trace element Fe didapatkan dari 3 unsur yaitu lemak, protein, buah atau sayuran.


Cara memberikan MPASI menurut rekomendasi WHO:
1. Tepat waktu (timely)
2. Adekuat (adequate)
3. Aman (safe)
4. Pemberian MPASI dengan cara yang benar (Responsive Feeding)


Selain itu kita boleh saja  menambahkan garam dan gula pada makanan pedamping ASI. Menurut WHO, pemberian gula tidak boleh melebihi 5 gram per kkal atau fruktosa tidak melebihi 25 gr per 100/kkal.

Lanjut degan pemateri ke tiga, Ibu bidan Atik Kasiati.

Tugas seorang bidan adalah memberikan pelayanan kesehatan Ibu dan anak serta pelayanan reproduksi kewanitaan, pelayanan KB. Dengan bidn kita bisa lho curhatan perencanaan kehamilan, pra nikah, masa nifas, menyusui juga melayani curhatan Ibu hingga menjelang menopause.

Kita harus memelihara kesehatan anak sejak bayi dalam kandungan, dan ini sudah diatur dalam Undang-undang pemerintah. Untuk menciptakan generasi yang cerdas, sehat, berkualitas dan menurunkan angka kematian bayi dan anak. Untuk itu orang tua harus ikut bertanggung jawab atas kesehatan dan tumbuh kembang anak. Saat Ibu hamil dukungan ayah sangat diperlukan. Janganlah saat Ibu hamil menjadi stress.Sebab kan berpengaruh pada tumbuh kembang bayi di dalam perut. 

Ah saya jadi teringat nasihat Ibu saat awal-awal kehamilan saya, beliau selalu berpesan agar selalu makan makanan bergizi dan harus selalu happy, agar bayi dalam perut ikut happy. Karena kontak batin antara Ibu dan bayi sangatlah kuat. 

Nah, tumbuh kembang bayi di dalam perut merupakan tanggung jawab keluarga, dan sudah tertulis di dalam Undang-Undang. Pemerintah juga mendukung  pelayanan kesehatan Ibu dan anak untuk menciptakan generasi sehat dan cerdas demi masa depan bangsa dengan  menyediakan standar pelayanan antenatal.

Standar pelayanan antenatal meliputi :
1. Timbang badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3.Nilai status gizi  dapat diukur melalui LiLa ( lingkar lengan tangan atas ).
4. (Ukur) tinggi fundus feri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.
6. Skrining status imunisasi TT ( dan pemberian imunisasi TT).
7. Pemberian tablet zat besi ( 90 tablet selama kehamilan).
8. Test lab sederhana (golongan darah, Hb, glukoprotein urin) dan atau berdasarkan indikasi ( HBsAg, sifilis, HIV, Malaria, TBC)
9. Tata laksana kasus.
10. Temu wicara (konseling) termasuk P4K dan KB PP

Ah, saya jadi nambah pengetahuan  tugas seorang bidan. Ternyata tugas bidan bukan hanya mendampingi Ibu melahirrkan saja namun juga mendampingi sebelum kehamilan, hamil, hingga ibu menjelang menopause. Di sini saya mendapatkan satu pengetahuan lagi tentang gejala menopause. Gejala menopause yaitu bad mood, mudah marah tanpa sebab, leher dan wajah terasa panas, selama setahun tidak mendapatkan haid. 

Sebelum acara berakhir masih ada acara tanya jawa serta ada demo memasak . Asyiiiik...
Dem masak pertama dari Ibu Alina, pemenang lomba resep antar internal karyawan Danone.  Dengan resep Puding labu kuning.Resep pudin labu, bisa diberikan pada anak yang kurang suka sayur. Dengan menjadikan labu kuning menjadi puding membuat anak-anak lebih tertarik untuk mencicipi.
Ibu Alina dan resep puding labunya


Chef Revali dan Chef Rissa
 Masih ada demo masak dari chef  Revaldi dan Chef Rissa Navratilova. Dari Chef Rissa Navratilova saya mendapatkan resep ayam pesto daun kelor dan katuk. Dengan menggunakan bahan yang mudah dan murah didapat di sekitar. Dari chef Rissa saya jadi tahu, penggunaan minyak goreng kelapa asli dari kelapa gading ternata cita rasanya lebih gurih.  Saya sempat mencicipi ayam pesto daun kelor dan katuk. Rasa ayamnya gurih dan cukup sehat, sebab ayam hanya digrill di atas teflon. Dan ternyata daun kelor bukan hanya bisa dijadikan sayur bening aja. Dibikin pesto daun kelor dan katuk pun bisa tahan lama.
Ayam peso daun kelor dan katukby chef Rissa

Chef Revaldi, si ganteng ini memberikan resep cake wortel, biskuit wortel dan gel wortel. Aih rasa kuenya semanis yang bikin hahahaha...
Cake wortel by hef Revaldi
 Jadi nggak usah bingung kalau anakku agak memilih makanan, bisa saya siasati dengan membuat cake wortel kukus, bisa dijadikan bekal sekolah pula. suwun ya chef atas ilmunya. Dan sabar meladeni pertanyaan simbok ini.

Setengah hari mengikuti diskusi 1000 HPK, dengan NUB membuat pengetahuanku semakin bertambah. Bisa lihat demo masak dan ketemu dengan Ning Blogger Surabaya yang selalu ceria, dan selalu dihiasi senyum bila bertemu dengan kalian. Dan semoga saya bisa membagikan  kepada pembaca lewat coretan kecil di blog saya. Dan semoga bermanfaat.


7 comments:

  1. Nasehat ibu ketika hamil memang benar ya mbak, bahkan giliran kita sekarang yg juga sering ngasih saran yang sama kepada teman2 atau saudara2 yg sedang hamil. Malih dadi kroso tuo hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saiki aku wis dadi Eyang mbak, oleh putu dari ponakan hehehehe
      Dapat tambahan ilmu iki, jadi sering nasihatin sing lagi hamil

      Delete
  2. aku suka beliau - beliau kalau menjelaskan nggak bikin bosen, interaktif gitu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menyenangkan, ramah dan tidak pelit ilmu nara sumbernya

      Delete
  3. Saya juga harus banyak konsumsi makanan sehat nih, soalnya lagi hamil, hehe.

    ReplyDelete
  4. Mencerahkan banget ya mba Tatit. Narasumbernya sungguh mumpuni
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  5. yang manis-manis banyakin dong foto2ny mbak, eaaa hehehe

    ReplyDelete