Urip Iku Urup

Masih terbayang status seorang teman di FB bahwa urip iku urup dan Urip iku Laku.
 Setiap manusia pasti melakukan proses untuk mendapatkan keberhasilan, tak ada yang langsung instan di depan mata. Ada kalanya kita harus jatuh beberapa kali untuk dapat bersepeda. Begitu pula saat kita melakoni kehidupan ini. Coba bayangkan jika anda mengerjakan pekerjaan yang didapatkan tanpa jerih payah langsung jadi dan sukses mendapatkannya, pasti tak akan menemukan seni dalam pencapaian hidup. Karena semua yang didapat dengan mudah suatu saat jika kita tak bisa menjaganya akan cepat berakhir sia-sia.

Read more



Tapi jika kita melakukan pekerjaan itu melalui sebuah proses, dan kita menyukai bidang yang kita lakukan,kepuasannya akan terasa berbeda. (hais mbulet yo ben)
Misalnya dalam bidang memasak untuk mencapai taraf bisa harus melalui proses gosong dahulu, atau kurang asin maupun terlalu asin. Karena saya suka masak, maka saya tetap berusaha untuk mendapatkan rasa yang pas di lidah. Bukan langsung  menyerah untuk hasil yang memuaskan.
Saya anggap itu tantangan, bukan lantas saya meletakkannya lalu berganti dengan hobi yang lain. Sesuatu yang didasari karena suka, maka saya  pantang menyerah untuk mendapatkannya. walau harus membuang bahan karena hasil olahan tak sesuai alias gosong atau teralu asin. Saya tetap suatu saat mempraktekkan apa yang belum saya dapatkan.

Setelah saya mendapatkan cita rasa yang pas, selain kepuasan yang saya dapat. Saya biasanya akan suka membaginya selama itu bermanfaat. sesuai dengan ajaran Mbah saya bahwa Urip iku Kudu Urup yang artinya manusia hidup itu harus bermanfaat. dan untuk bermanfaat bagi orang lain itu melalui Proses atau yang biasa disebut sebagai Urip Iku Laku

2 comments: