Beberapa waktu yang lalu, saya melihat pameran kain Batik di Gedung Wismilak Surabaya. Ingatanku mlayang pada kain batik Sidomuktiku di lemari, pemberian Ibu saat pernikahan saya dulu. Seingatku Ibu memberikan batik Sidomukti yang mengandung falsafah agar kehidupan keluarga saya mukti atau mulia.
Batik Sidomukti saya itu sekarang sudah berumur 20 tahun, dan masih bagus kondisi kainnya. Selain jarang saya pakai, ternyata cara perawatan kain batik menetukan keawetan kain tersebut.
Kain ini masih sering saya keluarkan untuk menghindari bau yang tak sedap.
Pernah suatu saat tetangga saya bertanya, gimana ya cara merawat kain batik agar tak gampang pudar warnanya?
Nah berikut saya tuliskan cara merawat kain batik:
1. Cucilah dengan menggunakan lerak. Dengan cara remas-remas buah lerak smpai mengeluarkan busa tambahkan air secukupnya.Aroma lerak dapat mencegah munculnya hewan kecil yang dapat merusak kain.
2. Gunakan sabun cuci khusus buat kain batik, bisa didapat di toko kain batik.
3. Jika keduanya tak ada, anda bisa mengganti lerak dengan shampoo. Larutkan shampo di air sampai tak ada yang kental. lalu gunakan untuk mencuci kain batik.
4. Jangan memakai detergen saat mencuci kain batik dan jangan disikat. Cukup dikucek dengan tangan. Apabila kain batik terlalu kotor atau terkena noda, cukup direndam dengan air hangat. Kalau merendam jangan terllau lama agar kain tidak cepat rapuh atau robek. Cukup dicelup-celupkan bagian yang kena noda dengan air panas yang sudah dicampur dengan sabun mandi lalu dibilas sampai bersih
5. Sebaiknya jangan mencuci kain batik dengan menggunakan mesin cuci.
6. Jangan pernah menjemur kain batik langsung di bawah sinar matahari. jemurlah di tempat yang teduh dan diangin-anginkan sampai kering.
7. Saat menjemur tarik bagian tepi batik secara perlahan agar serat yang terlipat kembali ke posisi semula.
8. Jika kain batik terlihat kusut, semprotlah dengan air, Saat menyetrika lebih baik jangan terlalu panaas. Serta alasi kain terlebih dahulu.
9. Jangan menyemprotkan parfum langsung terkena kain batik terutama batik sutra dengan bahan pewarna alami. (hal ini menghindari agar warna kain tak cepat pudar)
10. Agar kain batik tetap wangi. Kain bisa diberi wewangian dengan menaruh bunga melati atau akar wangi.
11.saat disimpan di lemari, kain batik jangan diberi kapur barus. karena kapur barus bisa merusak batik, karena zatnya yang keras.
12. Agar kain batik tak dimakan oleh ngengat, beri sedikit merica yang dibungkus tisu di lemari tempat menyimpan batik.
Diambil dari beberapa sumber.
Batik Sidomukti saya itu sekarang sudah berumur 20 tahun, dan masih bagus kondisi kainnya. Selain jarang saya pakai, ternyata cara perawatan kain batik menetukan keawetan kain tersebut.
Kain ini masih sering saya keluarkan untuk menghindari bau yang tak sedap.
Pernah suatu saat tetangga saya bertanya, gimana ya cara merawat kain batik agar tak gampang pudar warnanya?
![]() |
Batik Sidomuktiku 20 tahun yg lalu, hadiah pernikahan dari Ibu |
1. Cucilah dengan menggunakan lerak. Dengan cara remas-remas buah lerak smpai mengeluarkan busa tambahkan air secukupnya.Aroma lerak dapat mencegah munculnya hewan kecil yang dapat merusak kain.
![]() |
Lerak credit |
2. Gunakan sabun cuci khusus buat kain batik, bisa didapat di toko kain batik.
3. Jika keduanya tak ada, anda bisa mengganti lerak dengan shampoo. Larutkan shampo di air sampai tak ada yang kental. lalu gunakan untuk mencuci kain batik.
4. Jangan memakai detergen saat mencuci kain batik dan jangan disikat. Cukup dikucek dengan tangan. Apabila kain batik terlalu kotor atau terkena noda, cukup direndam dengan air hangat. Kalau merendam jangan terllau lama agar kain tidak cepat rapuh atau robek. Cukup dicelup-celupkan bagian yang kena noda dengan air panas yang sudah dicampur dengan sabun mandi lalu dibilas sampai bersih
5. Sebaiknya jangan mencuci kain batik dengan menggunakan mesin cuci.
6. Jangan pernah menjemur kain batik langsung di bawah sinar matahari. jemurlah di tempat yang teduh dan diangin-anginkan sampai kering.
7. Saat menjemur tarik bagian tepi batik secara perlahan agar serat yang terlipat kembali ke posisi semula.
8. Jika kain batik terlihat kusut, semprotlah dengan air, Saat menyetrika lebih baik jangan terlalu panaas. Serta alasi kain terlebih dahulu.
9. Jangan menyemprotkan parfum langsung terkena kain batik terutama batik sutra dengan bahan pewarna alami. (hal ini menghindari agar warna kain tak cepat pudar)
10. Agar kain batik tetap wangi. Kain bisa diberi wewangian dengan menaruh bunga melati atau akar wangi.
11.saat disimpan di lemari, kain batik jangan diberi kapur barus. karena kapur barus bisa merusak batik, karena zatnya yang keras.
12. Agar kain batik tak dimakan oleh ngengat, beri sedikit merica yang dibungkus tisu di lemari tempat menyimpan batik.
Diambil dari beberapa sumber.
21 comments
Click here for commentskeren sekali bu, g kepikiran kalau g boleh semprot parfum langsung.
ReplyRasanya belum pernah lihat buah lerak mbak, jadi penasaran nih
Replysaya juga punya batik tapi biasanya jarang ada perawatannya,, paling dicuci biasa aja,, lagian juga biasanya dipake buat hari2 tertentu aja, jadi lumayan awet juga soalnya jarang dipake heheh :)
Replypancen apik batik e bu. . . batik khas daerah mana? solo atau surakarta? saya jg jarang ngrus batik agar tetp awet dan tahan lama kok
Replybuah lerak? baru denger mbak,,dan baru tahu bentuknya seperti itu,,
Replywah luar biasa mbak, batik udah puluhan tahun gitu masih keliat kuat dan masih bisa dipake, langsung izin serap tips nya ya mbak :)
Replyeyang uti(ibu) yang asli Solo punya koleksi batik yang pada waktu tertentu melakukan perawatan batik koleksinya jadi persediaan lerak selalu ada, cuman baru tau kalau yang itu tu namanya lerak, maklum ngga ada anak-anaknya yang menuruni kesukaan seperti beliau mengoleksi batik, abis kesannya jadi seperti anak kuno gituh deh..:)
ReplyDi awal bacaan, kening saya sempat berkerut karena tidak tahu dan bagaimana caranya menemukan buah lerak untuk perawatan batik ini, tapi ternyata bisa diganti dengan shampoo ya mbak...tipsnya bermanfaat sekali, terima kasih ya mbak..
ReplyBetul mas .terutama yg berbahan sutra
ReplySudah saya beri gambar buah lerak tuh mbak
ReplyHahaha....batikku juga jarang kepakai mas kecuali pas ada acara temantenan
ReplyIni batik sidomukti solo
ReplyYup betul mbak.aku kalau nyuci batik sutra nggak pernah pakai mesin cuci.cukup kucek aja
ReplyKluarga saya yg suka batik juga hanya saya dan adik no 3.
ReplyPadahal batik tuh luwes bisa dipakai acara formal dan non formal
Sudah nggak berkerut kan mbak. :)
ReplyWaduh, saya selalu menyemprotkan minyak wangi langsung ke batik... Jadi menyesal... Mudah2an ga kenapa2 dulu deh...
ReplySaya yang sering nyemprotin parfum secara langsung. Ternyata gak boleh ya?
ReplyMba, itu yg merica baru tau loh aku hehehe... Merica gelondongan ya maksudnya?
ReplyMungkin karena dari tekstur bahannya, bagusnya memang cara manual ya mbak :)
ReplyJadi tahu skrg lihat gambar buahleraknya, thanks mbak :)
Replytipsnya bagus sekali dan bermanfaat ya..
Replyoya gan kalau untuk soal tren kaos kaki muslimah disana saat ini seperti apa ya...
mohon infonya ya..
ConversionConversion EmoticonEmoticon