Dahsyatnya Kekuatan Doa Seorang Ibu

Dalam perjalanan ke Madiun hari Sabtu kemarin, duduk di sebelah saya seorang Ibu dengan umur kurang lebih 72 tahun.Ibu ini masih kelihatan sehat dan kuat, katanya beliau masih sanggup perjalanan jauh . Beliau paling seneng kalau ziarah ke 9 wali dengan teman-teman pengajiannya. Beliau mempunyai 12 anak. 6 putra dan 6 putri. Semua anaknya berhasil kelar sarjana . Hebat bener Ibu satu ini, patut diacungi jempol. Kami pun bercakap-cakap sambil guyon.
"Anu jeng, aku  ra sugih. Aku ming sugih anak."(Anu jeng saya  nggak kaya. Tapi kaya anak.) ujarnya sambil tersenyum

Aku pun tersenyum mendengar candaannya. Kata beliau ke -12 anaknya itu dari kelar SMA atau STM, mereka kuliah sambil kerja. Karena beliau nggak sanggup membiayai kuliah. Akhirnya anak-anak beliau kuliah atas biaya sendiri maupun dapat beasiswa.Katanya lagi,"La aku yo nggak sanggup nyekolahke, buat makan saja wis kembang kempis. Untung anak-anak itu ya gampang dapat kerjaan dan dapat kuliah walau kuliah di perguruan tinggi swasta.Mau kuliah di perguruan tinggi negri takut nggak bisa nyambi kerja. "

Selama perjalanan ke  Madiun ini, aku ikut rombongan mobil putrinya yang ke 6. Kami ke Madiun dalam rangka mengantarkan balasan kunjungan silahturahmi ke keluarga calon suami cucu pertamanya. Hubungan aku dengan keluarga Ibu ini sudah seperti keluarga.Banyak hal yang aku dapat setiap bertemu dengan beliau. salah satunya cerita-cerita masa kejayaannnya dahulu. Lalu beliau selalu memberiku nasehat, "Nak, yen nyangoni anak bondho iku ora bakalan kekal.Tapi yen nyangoni ilmu iku iso ono manfaate.Harta bisa diambil sewaktu-waktu ketika Allah ingin mencabutnya, mulone ojo dadi sombong yen wis keduitan."

Beliau ini sangat sederhana, padahal beliau sebenarnya juga punya perhiasan namun tak pernah dipakainya berlebihan. Paling beliau hanya memakai cincin saja di jari manisnya yang mulai menunjukkan tanda keriput.

aku selalu penasaran dengan cara beliau mendidik ke-12 anaknya yang selalu rukun serta saling menghormati serta menghargai dengan yang lebih tua. Aku pun mulai mengulik ceita dari beliau.
" Bu panjenengan puniko kok awet muda lan taksih kuat tindak punika resepnya apa?"
beliau hanya tersenyum, tak mau menjawab. Aku semakin penasaran, pasti ada rahasia di balik kesuksesan anak-anak dan kesehatan beliau. Aku terus bertanya sambil guyon lagi, "Mbok saya dikasih resepnya Bu nglakoni kehidupan wonten dunya mriki. kersanipun dalan dalem padhang." Kataku
Sambil menarik napas akhirnya beliau mengatakan semua itu berkat DOA. Ya beliau sejak berumur 25 tahun tak pernah lepas melaksanakan sholat tahajud untuk mendoakan keluarga terutama buat anak-anak, suami dan kesehatan serta keselamatan dunia akhirat. Beliau tak pernah putus menengadahkan tangannya di tengah malam setelah shalat tahajud. Selain itu beliau tak pernah putus menjalankan puasa sunnah Senin-Kamis serta shalat Dhuha. Kata beliau,kalau shalat Dhuha itu selain untuk kelancaran rejeki juga untuk mendoakan kelancaran dan kemudahan anak-anak serta suami dengan segala urusannya. Semua itu harus dilakukan dengan ikhlas.

Hmmm, sekarang aku tahu ternyata dahsyatnya kekuatan seorang Ibu untuk mengantarkan kesuksesan anak-anaknya itu nyata dan pasti. Restu Ibu juga dibutuhkan demi mengantar kesuksesan anak-anaknya.
Aku semaki termotivasi memperbaiki imanku yang lagi turun ini. Aku yang terkadang masih bolong-bolong menjalankan puasa sunnah jadi ingin memulainya kembali. Wis nawaitu dan semangat menggapai ketawakalan.




5 comments:

  1. Kesuksesan seseorang biasanya tidak pernah terlepas dari doa ibunya ya mbak...

    ReplyDelete
  2. Hahha... nyata bener kekuatan doa seorang ibu, cayooo semangat mendoakan kebaikan anak2

    ReplyDelete
  3. betul sekali mbak,,doa ibu tuh segalanya,,,biar bagaimanapun kita,,,belum lengkap rasanya tanpa restu dan doa ibu,,,

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah.. Doa Ibu mengantarkan anaknya pada jalan kesuksesan ya, Mbak :)

    ReplyDelete
  5. Ibu adalah malaikat di dunia

    ReplyDelete