Premiere Ada Surga di Rumahmu


Senin kemarin saya mendapat kesempatan menonton bareng premiere Ada Surga di Rumahmu di XXI Tunjungan Plaza. Berawal dari BBM Jeng Dian. Dia menawariku mau nobar film produk Mizan, kalau mau berapa tiket. Dasarnya diriku  pengin refreshing ingin loncat dari rutinitas dapur, maka tawaran ini langsung aku samber.
Ada Surga di Rumahmu merupakan salah satu produksi Mizan Produktions. Film ini diangkat dari novel  karya Oka Aurora. Film ini disutradarai oleh Aditya Gumay. Dan akan ditayangkan secara serentak tanggal 2 April 2015 di seluruh bioskop Indonesia.
Pemain di film ini Hussein Alatas, Zee Zee Shahab, Elma Theana, Nina Septiani, Ustad Ahmad Al Habsyi.

Film ini mengambil setting di bumi Sumatera Selatan, Palembang dengan sungai Musi dan jembatan Ampera. Di awal film diceritakan dimana Ramadhan(Raihan Khan) kecil tinggal. Masa kecil kecil Ramadhan digambarkan nakal, kurang bisa jaga emosi. Hobiya membaca komik dan jika digoda temannya maka akan memukul. Tapi dia punya kelebihan dalam hal bercerita, terutama cerita tentang kisah-kisah sahabat Nabi saat mengaji di srau.
Ramadhan mempunyai sahabat namanya Nayla, dia sering main ke rumah Ramadhan dan sering membanu Ibu ramadhan mengantarkan jahitan. Ibu Ramadhan(Elma Theana) bekerja, menerima jahitan baju dari tetangganya untuk menyambung hidup.


Saat Ramadhan dan Nayla disuruh ibunya mengantar jahitan di desa seberang, Ramadhan kecil terlibat perkelahian. Akhirnya Ibu dan Abuya Ramadhan ingin Ramadhan melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren yang dipimpin oleh Ustad Athar (diperankan Ustad Al Habsyi).

Di pesantren Ramadhan mempunyai 2 teman sekamar dan akan menemaninya dalam suka dan duka. Di Pesantren Ramadhan kecil masih suka melakukan kebendelan-kebandelan kecil, seperti melihat televis di warung sebelah pesantren padahal waktunya tidur. Mereka pun akhirnya kena hukuman, ceramah tengah malam di kuburan dan memberikan ceramah di pasar pada pedagang.

Waah di adegan ini lucu habis. Kemudian adegan beranjak ke Ramadhan dewasa (diperankan oleh Hussein Alatas, pemenang Indonesian Idol). Setelah dewasa Hussein bekerja sebagai pengajar di Pesantrennya. Saat Pesantrennya dijadikan lokasi syuting flm. Ramadhan berkenalan dengan salah satu bintang film namanya Kirana (Zee Zee Shahab).
Kedua sahabat Ramadhan membujuknya agar ikutan casting di Jakarta. Ramadhan tak mau tapi kedua temannya membujuk terus. Akhirnya mereka pun berangkat ke Jakarta tanpa pamit kepada Ibu Ramadhan.
Selama 3 hari di Jakarta Ramadhan menyadari, jika segala sesuatu tanpa restu Ibu maka segala sesuatunya tak lancar. Mereka pun memutuskan kembali ke Palembang dan memutuskan mengajar kembali di Pesantren.

Karena Ustad Athar sakit, Ramadhan disuruh menggantikan posisi ustad Athar untuk ceramah di salah satu keluarga yang kaya  dan terpandang di Palembang. Sebelumnya Ustad Athar bercerita jika Abuyanya telah menyumbangan satu ginjal buat Ustad Athar untuk biaya selama Ramadhan mondok di Pesantrennya. Ramadhan bertemu kembali dengan Kirana, dan hubungan mereka pun semakin dekat. Hal ini menimbulkan kecemburuan di hati Nayla. Siapakah yang akan dipilih oleh Ramadhan? Dan Apakah Ramadhan akan terus berdakwah sesuai pesan Abuyanya? Saksikan besok  tgl 2 April 2015Di bioskop seluruh Indonesia.

Nonton film ini perasaanku serasa diaduk-aduk, ada adegan lucu, mengharu biru  yang membuat tetes air mataku. Saat Ibu Ramadhan sakit, dan bagaimana Ramadhan memliakan Ibunya. Ah jadi semakin kangen dengan Ibu di kampung. Ternyata Surga itu begitu dekat dengan kita. Tak usah kita mencarinya terlalu jauh, muliakanlah kedua orang tuamu.

Aku jadi pengin mengajak Lantip nonton film Ada Surga di Rumahmu sebagai reward dia lulus alquran juz 29 kemarin dan untuk refreshing setelah UAS. :)
Soalnya film ini sarat dengan pesan moral.

4 comments:

  1. Mumpung bentar lagi ada momen puasa ya mb

    ReplyDelete
  2. pesan oral apa pesan moral mbak? hehehe typo :)

    ReplyDelete
  3. Pengen nonton.. Katanya filmnya bagus :D

    ReplyDelete
  4. wah, filmnya ternyata seru yaa, bikin penasaran

    ReplyDelete