Mengajarkan Anak Puasa Sunah Senin Kamis

Gara-gara sakit Demam Berdarah tahun kemarin anakku puasanya bolong 8. Saya pikir Lantip nggak mau menyahur hutang  puasanya. Soalnya bontotku ini agak manja. Tapi aku selalu terus mengingatkannya kalau dia punya hutang 8, dan sebentar lagi sudah bulan puasa.Setiap kali diingatkan jawabnya masih lama atautar dulu. Atau berbagai alasan kalau Senin upacaralah, cuacanya panaslah.

 Tapi tetep saja saya ingatkan kalau dicicil hutang puasanya pas hari Senin dan Kamis nggak terasa Dik.
Jawabnya,"La aku kan sakit."
Saya ingatkan janji Dia dulu saat pulang dari rumah Sakit, katanya mau segera membayar hutang puasanya. Dia hanya senyum.

Saya akui walau dia dulunya sekolah Islami tapi penyakit malas ibadahnya sering kambuh. Bagaimana saya sebagai orangtua mengatasinya? Akhirnya aku berikan contoh aku melakukan puasa Sunah Senin dan Kamis.Kebetulan, setiap puasa sunah ini saya ajak kakaknya sekalian. Jadi serumah dia sendiri yang nggak puasa.La Bapaknya gimana? Apakah bapaknya puasa juga? Tidak, karena Bapaknya sering dinas  luar kota.

Ini Caraku mengajarkan anakku puasa Senin dan Kamis:
1. Aku memberikan contoh
Setiap Senin dan Kamis bila tak berhalangan saya lakukan puasa Sunah. Dan saat sahur saya selalu bangunkan Lantip. Walau hanya bangun sejenak lalu tidur lagi tak apa-apalah.Tetep saja setiap aku  sahur tetap aku bangunkan, entah ikutan makan atau tidak yang penting sudah dibangunkan

2. Saat Puasa Senin Kamis, saya hanya memasak di sore hari.
Karena saya masak di sore hari, otomatis meja makan bersih dari makanan. Lama-lama Lantip bingung dan bosan kalau disuruh makan pakai telur saja. Apalagi Masnya selalu ikut puasa Senin Kamis. Hal ini memicunya untuk ikutan puasa pada Minggu berikutnya.Dia sepulang sekolah paling hanya minum air putih, lama-lama juga sungkan yang lain puasa cuma dia sendiri yang nggak puasa.

3. Memberi Hadiah Bila Puasa Sunahnya behasil
Hadiah dari puasa ini biasanya jam tambahan main game atau tambahan uang saku untuk ditabung.

Berawal dari contoh yang aku lakukan dan memberinya nasehat kalau masih kuat badannya untuk membayar hutang puasa, Ya segeralah dibayar. Umur kita nggak ada yang tahu. Lalu kujelaskan lagi, bila sekarang nggak dibayar hutangnya nanti bayar dua kali lipat lagi .  Lantip hanya menganggukkan kepala.

Karena ketiga hal di atas, sekarang alhamdulillah Lantip hutang puasanya sudah lunas. Malah besok tgl 1 Rajab, saya diingatkan sama Lantip untuk puasa Rajab. Alhamdulillah Ya Allah, emosi yang aku tahan selama ini untuk menghadapnya membuahkan hasil Semoga anakku jadi anak Sholeh.

1 comment:

  1. Hal-hal yang baik memang seharusnya sudah dicontohkan sejak usia dini agar menjadi karakter bagi mereka. Ucapan, sikap, dan tingkahlaku orangtua bisa menjadi teladan bagi anak.
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete