Tabungan Emas Di Pegadaian, Investasi Masa Depan


Mendengar kata pegadaian yang ada di pikiran saya adalah pasti pinjaman. Iya meminjam uang dengan sistem gadai. Dulu Ibu saya pernah menggadaikan giwang dan liontin emasnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Iyes namanya roda kehidupan tak selamanya berada di atas, saat usaha penggilingan padi dan peternakan Bapak jatuh, otomatis kondisi keuangan keluarga Ibu agak tersendat. Beruntung Ibu masih mempunyai emas sebagai tabungannya. 

Ketika itu untuk menutup biaya pendidikanku dan adik-adik, Ibu pernah menggadaikan kalung dan liontinnya. Kata Ibu, "Memang Ibu beli emas ini selain dipakai sehari-hari, juga sebagai tabungan.Karena saat ini membutuhkan biaya tak ada salahnya menggadaikan emas, semoga nanti bisa menebusnya."

Ibu tidak menjual emasnya, sebab takut kalau nanti emas terjual malah belum bisa beli lagi. Padahal ekonomi Bapak dan Ibuku  saat itu benar-benar terpuruk. Alternatifnya ya dengan menggadaikan emas.
Sejak itu yang ada dalam pikiranku barang yang bisa digadai berarti emas saja. 

Dan kini aku pun mengalami apa yang dialami oleh Ibu. Saya hampir saja menjual perhiasan untuk menutup biaya sekolah anakku. Tapi sebelum menjual perhiasan, saya blog walking ke blognya mbak Yuniari Nukti dan mbak Dwi Apriliyanti. Artikelnya membahas tentang pegadaian. Saya yang belum pernah sama sekali ke pegadaian merasa tercerahkan setelah membaca artikelnya. Ada beberapa pegadaian di Sidoarjo, namun sesuai yang saya baca di blognya mbak Dwi Apriliyanti, saya memilih ke pegadaian syariah saja.


Siangnya saya langsung pergi ke Pegadaian Syariah Sidoarjo di Jl. Sunandar Priyo Sudarmo. tepatnya Ruko sebelah Pasar Larangan, dekat dengan POM bensin Larangan. Begitu masuk, saya disambut satpam yang ramah dan ditanya keperluannya. Lalu diambilkan nomor antri. Setelah duduk manis menunggu antrian, namaku dipanggil. Aku dilayani Ibu Tri Retno Wulandari (Tapi biasa dipanggil Mbak Wulan). Kalau  untuk gadai emas kita disuruh mengisi formulir dulu, lalu diminta KTP-nya untuk difotocopy. 

Aku pun tanya-tanya tentang pegadaian, ternyata selain emas kita juga bisa gadai motor atau mobil untuk membuka usaha. Bahkan ada juga menabung emas  Pas nanya ini itu tentang pegadaian, malah Mbak Wulan menawarkan tabungan emas. Tapi selalu saya jawab," Mbak, saya ke sini mau hutang kok malah disuruh nabung" Jawabku sambil senyum.

Ketika itu Mbak Wulan tidak marah, malah berkata " Sekarang hutang siapa tahu, 2 bulan lagi bisa nabung Bu, nggak ada salahnya buat investasi." 

Saya pun hanya bisa mengaminkan saja semoga semesta mendukung.

Perkataan Mbak Wulan ini terus terngiang di kepalaku, dan saya pun punya keinginan untuk membuka tabungan emas jika ada rejeki . Alhamdulillah dua bulan kemudian ada rejeki lagi. Saya pun dapat melunasi hutang sebelum jatuh tempo. Mbak Wulan menawarkan tabungan emas lagi, akhirnya saya pun luluh . Tak ada salahnya menabung emas buat investasi masa depan.
Yeaay akhirnya punya tabungan emas pegadaian


La gimana nggak kepincut nabung emas, karena pembelian emas dengan harga yang terjangkau mulai dengan berat 0,01 gram (kalau sekarang sih sekitar 5000-an kita sudah bisa membeli emas namun berwujud tabungan.). Selain itu kita bisa nabung secara fleksibel secara harian, mingguan, atau bulanan. Lha kalau pengin segera dapat emasnya ya kudu rajin nabung. Apalagi dilayani pegawai yang profesional dan ramah tambah seneng dong nabung di sini.

Dan rencananya setelah buka tabungan emas , saya bertekat menyisihkan uang belanja yang berwarna ijo, Rp 20.000 ke dalam botol aqua. Kalau sudah terkumpul akan saya masukkan ke rekening tabungan emas.

 Langkah yang saya lakukan sebelum membuka rekening tabungan emas :
* Saya membayar setoran sebesar Rp 100.000 . Uang ini sudah termasuk untuk biaya administrasi dan mendapatkan emas 0,1838 gram.Sebenarnya bisa  saja membuka tabungan sebesar Rp 5460,- sesuai harga pembelian emas di bulan ini. Ingat proses pembelian emas dapat dilakukan dengan kelipatan 0,01 gram.

*Mengisi data
* Menyerahkan fotocopy KTP/SIM/Paspor yan masih berlaku
*Lalu tunggu diproses sekitar 10 menitan
* Buku tabungan pun diserahkan ke kita dan siap untuk diisi lagi bila kita menghendakinya.

Kapan sih kita dapat emasnya? Kalau tabungan kita sudah mencukupi 5 gram , baru bisa dibawa pulang berupa emas batangan. Namun bila kita butuhnya uang tunai, saldo titipan emas dapat kita jual kembali ke pegadaian dengan minimal penjualan 1 gram.

Tapi bila kita ingin mencetaknya dengan emas batangan, kita tinggal pilih mau dicetak 5gr, 10 gr, 25gr, 50gr, 100gr dengan tambahan biaya cetak sesuai yang kita inginkan.
Ingat ya, minimal saldo rekening sekitar 0,1 gr. Dan saat mau mencetak emas batangan jangan lupa sertakan kartu identitas diri dan buku tabungannya.

Akhirnya setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap dan dengan seyakin-yakinnya menabung emas di pegadaian, saya pun pulang .
Dan berharap saya lancar menabungnya demi investasi masa depan yang lebih cemerlang dan bisa bebas dari hutang.
Nah untuk info tabungan emas lebih detilnya bisa meluncur ke pegadaian.co.id.


4 comments:

  1. makin banyak ya sekarang fasilitas dari pegadaian :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak,bahkan angsuran biaya haji dengan emas pun bisa

      Delete
  2. pegadaian memang inovatif ya mbak, suamiku juga punya Tabungan Emas Pegadaian

    ReplyDelete
    Replies
    1. Suwun mbak, pencerahannya ttg pegadaian di artikel penjenengan.

      Delete