Jajan Dawet Bu Dermi Pasar Gedhe Solo

Dawet Telasih Bu Dermi

 Dawet Bu Dermi  Pasar Gedhe Solo,mempunyai  kenangan bagi diriku. Dulu saat masih TK hingga SD sering kali diajak Ibu atau Simbah putri berbelanja kebutuhan Warungnya di Pasar Jaten. Istilahnya kulakan barang di Solo, lalu dijual lagi di Pasar Jaten. Di Pasar Gedhe biasanya belanja keperluan alat rumah tangga dari plastik seperti ember, sapu, tempat sampah dan lain-lain. Setelah meninggalkan tulisan pesanan di toko Koh Mbing Utara Pasar Gedhe,  biasanya saya diajak masuk ke pasar untuk belanja sayuran buat keperluan dapur. Tak lupa mampir di dawet telasih Bu Dermi, menghilangkan haus dan dibungkus buat oleh-oleh.


Ah semangkok ku teguk melepaskan dahaga, walau antri sambil berdiri aku rela . Karena tempatnya yang kecil tak membuatku menyerah untuk ikutan antri agar dapat urutan pelayanan berikutnya. Saya memilih yang tak memakai tape ketan.
Kalau di pasar Gedhe ini Ibu biasa membeli ikan laut di bagian atas, lalu ayam goreng buat cawisan di meja buat Bapak karena nggak sempat masak. Dan aneka sayuran segar atau bahan yang tak dijual di Pasar Jaten. Seperti Paprika, sawi asin, bakso ikan, kekian dan bakso sapi. (itu dulu ya waktu aku masih kecil, sekarang sih di pasar Jaten sudah lumayan lengkap)


Karena dawet telasih Pasar Gedhe ini membawaku pada kenangan indah masa kecil, maka setiap pulang ke rumah Ibu, bila ada waktu untuk melampiaskan akan kenangan masa kecilku . Aku titip adik atau sekedar naik motor sendiri ke Pasar Gedhe membeli dawet telasih ini. Seperti kemari, pas liburan Idul Adha. Selepas pulang dari makam Bapak, saya mampir ke Pasar Gedhe dengan Lantip membeli dawet telasih Bu Dermi. Antriannya cukup panjang. Mungkin karena liburan. Saya memilih dibungkus saja untuk dibawa pulang. 

Dawet telasih Bu Dermi berisi dawet beras berwarna ijo, jenang sumsum, jenang ketan hitam, biji telasih dan ada irisan nangka di gulanya. Gulanya asli lho. Hmmmm... terbayang kan segarnya. Semangkuk dawet dihargai Rp 8000,00.
E pas mau pulang ternyata di Dawet Bu Dermi sekarang juga ada gempol pleretnya. Ya sudah beli saja sekalian. Sama sih harganya dengan dawet. Gempol terbuat dari beras yang ditumbuk dibumbui santan dan garam lalu dibuat butiran sebesar kelereng, sedangkan plered terbuat adari tepung beras yang dicampur gula jawa, rasanya manis. Dandibentuk memanjang.
Gempol plered
Makanan memang terkadang melemparku pada kenangan, kenangan masa kecil yang membahagiakan ataukah keinginan makan yang belum terbeli atau bisa kumakan saat kecilku. Hanya sebatas keinginan dan baru bisa membelinya sekarang. Kalau dawet Bu Dermi pasar Gedhe , melemparku pada kenangan masa kecilku dengan Ibu dan Simbah. Saat itu penjualnya gemuk dan berkebaya.

Monggo yang mau kuliner ke Solo silakan cicipi dawet legendaris Bu Dermi Pasar Gedhe Solo.

2 comments:

  1. Dawet memang jajanan sepanjang masa. Enak dan segarnya gak ada yang ngalahin.

    ReplyDelete