Mengenang Presiden RI ke-3 Bapak BJ.Habibie

Quote BJ Habibie

Hari ini Indonesia berduka, salah satu putra terbaik meninggalkan kita .Kemarin 11 September 2019 sekitar 18:06, BJ.Habibie mantan presiden RI ke-3 meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto Jakarta dikarenakan sakit.

Media masa maupun online viral dengan kepergian beliau. Mendengar berita ini Saya ikutan sedih.Walau tak kenal dekat dan belum pernah bertemu namun rasanya ikut sedih setiap mendengar tokoh terbaik dan berilmu,meninggal.

Ketika mengingat Pak Habibie, ingat akan sosok yang cerdas, jenius, sholeh dan kalau bicara agak celat namun antara kata dan pikiran sepertinya lebih cepat pikirannya.

Karena kejeniusan dan kecerdasannya ini, banyak orang tua yang ngudang anaknya , suk yen gedhe pinter e koyo Habibie.

Selain itu sosok Habibie juga identik dengan kesetiaan pada Istri, hingga akhir hayat.

Ketika ditinggal Ibu Ainun Habibie, seakan luruh dan separuh jiwa hilang. Ketika Ibu Ainun akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Pak.Habibie, mau istrinya dimakamkan disana asal beliau nanti kalau menyusul juga dimakamkan di samping makam istrinya.

Duh Pak, doakan Suami Saya.bisa mencontoh panjenengan.Setia dan sehidup semati.
Kekuatan Suami berada di tangan doa seorang istri. Salah satu quote yang Saya ingat dari beliau.

Pak Habibie, selain pencipta kapal terbang pertama di Indonesia, beliau adalah menteri riset tekhnologi yang terlama.La piye, setiap ganti kabinet dan pemerintahan selalu saja beliau jadi menristeknya.Makanya paling hapal kalau pas pelajaran tentang menteri-menteri.

Saya paling seneng kalau beliau sudah mulai bicara dengan gaya khasnya mata agak melotot dan celatnya.Pemikirannya selalu jauh ke depan dan sepertinya beliau selalu baik kepada semua orang.

Kemana-mana selalu berpasangan dan gandengan dengan Ibu Ainun dengan mesra.Bahkan ketika Ibu Ainun sakit, Pak Habibie setia menemani. Ketika Bu Ainun meninggal dunia, Pak Habibie berusaha.menengok makam Ibu Ainun seminggu sekali.

Selamat Jalan Pak Habibie.Semoga husnul khotimah .


No comments:

Post a Comment