Kendala Pengiriman Online Shop Saat Masa PSBB


Telpon berdering di sore hari, dari salah satu produsen toppoki langgananku. Mak deg jantung dag dig dug ser. Ada apa ya? Jarang banget Mbak Zae nelpon kecuali urgent.

" Bu, pengiriman kali ini hanya sampai Surabaya, tidak bisa ke Sidoarjo."
Diriku menghela napas sejenak, berusaha tenang. Kalau hanya sampai Surabaya, Saya harus ikhlas ikut pengiriman berikutnya menunggu kereta barang bisa mengirim sampai Sidoarjo. Kendala pengiriman dikarenakan adanya PSBB di setiap daerah. PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar ternyata berdampak  pada stok Oppa Toppoki di kulkasku. 

Kendala pengiriman selama masa PSBB diantaranya:
- Berkurangnya Armada angkutan

Selama masa apndemi covid 19, beberapa armada angkutan mulai mengurangi pembatasan  pengiriman. Armada bis dan truk dari Jawa Tengah ke Jawa Barat atau Jakarta mau kirim paket makanan Frozen selama hampir 2 minggu awal-awal dilaksanakannya PSBB, tak lancar. Pengiriman barang melalui bis dan travel banyak yang kepending. Ini berdasarkan cerita dari sesama Agen.  Kereta api pun yang ke arah Barat juga sempat tak menerima pengiriman dari Jawa Tengah ke Jawa Barat. 

Karena kendala tak ada angkutan inilah, membuat beberapa agen Oppa Topoki di beberapa daerah sampai kehabisan stok.

Puji syukur alhamdulillah, angkutan barang pakai kereta api masih ada yaitu KI8 sampai Sidoarjo. Jadi stok frozen jajanan Korea dari Arizana Food masih jalan. Cuma masih kadang panik, bisa ke angkut nggak ya barang belanjaan Saya? Semoga setelah new normal ini, kami yang bergerak di UMKM tak ada lagi keterlambatan pengiriman karena kurangnya armada pengangkutan. 

Selain keterlambatan pengiriman kendala lainnya :
- Untuk pengiriman dalam kota, kendalanya kadang mencari kurir agak susah  dan mahal di ongkirnya. 

Untuk orderan dala kota dalam radius 2-3 km, Saya masih sanggup mengantarkan sampai rumah kadang bebas ongkos kirim. Kalau lebih dari 3k, Saya mencari kurir. Saya mikir siapa yang mau mengantarkan barangku. Ketika Saya tawarkan ke anak Mbarepku, Dia hanya menggelengkan kepala. 

Cari - cari di FB  grup kuliner, ada beberapa tawaran jasa kirim. Mencoba kontak ada yang responnya lama. Butuh beberapa hari Saya bisa mendapatkan jasa kurir yang cocok. Padahal pelanggan  ingin segera dikirimi barangnya. Harap tenang ini ujian kesabaran, batinku dalam hati. Dalam pencarian kurir, seringnya belum deal di harga. Dalam pencarian ini, yang Saya cari pertama orangnya saat melayani pertayaanku dengan sabar dan ramah, amanah.  Mengetesnya dengan cara menelepon bukan hanya lewat WA saja. Kalau responnya baik, ramah dan kelihatan sabar dengan seember pertanyaanku. Alhamdulillah 3 hari pencarian, akhirnya menemukan sesuai yang Saya inginkan. Akhirnya jadi langganan. 

Selama PSBB,  Saya selalu bawa surat jalan dari RT untuk kirim barang.  Buat jaga-jaga saja kalau di gerbang ditanyai Satpam keperluannya. Setiap masuk Perumahan diukur suhu badan, kadang kena semprot disinfektan. Makanya kalau pas kirim selalu pakai jaket, kaca helm tertutup daripada kena semprot wajah ya tho. Eaa... pernah juga jaket dan barang klumus. Untung plastikku tebal. Slamet...slamet... :)

Nah itu tadi kendala pengiriman online shop selama masa pandemi corona. Doakan corona segera ablas dari bumi dan kami yang bergerak di UMK bisa tetap berdiri menyokong perekonomian keluarga dan negeri.

No comments:

Post a Comment