Review Buku Totto-Chan :Gadis Cilik di Jendela

 

Review Buku Totto Chan

Buku Totto Chan sudah lama ku beli, sering ku bacakan saat Lantip masih SD. Tertarik mengoleksi buku ini karena pernah pinjam buku Totto Chan ke Tante Oki. Kok bagus dan lucu  alur ceritanya. Covernya lucu dengan gambar gadis cilik bertopi memakai jaket tebal warna putih, kaos tangan coklat  dan pipi merona serta sorot mata yang jahil. Buku favoritku karena beisi tentang pendidikan dan menanamkan rasa percaya diri pada anak.

 Buku ini sebenarnya buku yang ditulis berdasarkan kisah nyata pengarangnya yaitu  Tetsuko Kuroyanagi. Buku tentang masa kecil pengarang saat sekolah SD di Jepang. Totto Chan dianggap nakal, padahal hanya karena sifat ingin tahunya yang tinggi, rasa ingin mencoba hal baru dan anak yang penuh khayalan.  Contoh rasa ingin tahunya yang tinggi, ketika dia melihat burung bertengger di dekat jendela. Totto Chan akan lari ke jendela dan mengajak bicara dengan burung ersebut. Saat ada pemusik jalanan yang lewat, Dia akan lari ke jendela, hanya ingin melihat pemain musik jalanan, padahal pelajaran sedang berlangsung. Hal ini dianggap mengganggu pelajaran dan murid lainnya. Akhirnya Totto Chan sering berpindah sekolah. Seringnya berpindah sekolah bukan karena Dia tidak pintar namun  karena rasa ingin tahunya yang tinggi dan tak akan berhenti sebelum rasa ingin tahunya terpenuhi.

Tapi oleh Ibunya, Totto Chan tak pernah dimarahi karena ulahnya tersebut. Mamanya sangat memahami Totto Chan. Kelakuannya saat di sekolah selalu membuka dan menutup meja , bagi mamanya hal yang wajar. Namun pihak sekolah menganggap tingkah Totto Chan anak yang nakal dan tidak  dapat diatur, karena tak pernah menuruti apa yang dikatakan gurunya. 


Akhirnya Mama menemukan sekolah yang cocok dengan kondisi Totto Chan, setelah lama mencarinya. Sebuah sekolah yang jauh dengan kondisi sekolah dasar lainnya di Jepang saat itu. Sekolahnya hanya terbuat dari bekas gerbong kereta.Totto Chan semakin tak sabar dengan sekolahnya yang baru. Di sekolah baru, Totto Chan disambut kepala sekolah dengan hangat. Bahkan mamanya disuruh pulang selepas mengantarkan Totto Chan. Waktu bertemu dengan kepala sekolah, Totto Chan hanya disuruh menceritakan hal tentang dirinya dan apa saja yang disukai. Nama kepala sekolahnya Mr. Kobayashi. Sekolahnya bernama Tomoe Gakuen

Masa itu, apa yang ada di sekolah Tomoe tak akan ditemukan di sekolah mana pun. Sistem pembelajarannya beda sendiri dari sekolah lain.  Kepala sekolah Kobayashi mendirikan sekolah sesuai dengan keinginannya. Karena Dia peduli dan cinta pada dunia anak-anak. Namun karena terbatasnya dana, maka gedungnya hanya terbuat dari bekas gerbong kereta. Pilar sekolah hanya terdiri dari 2 pohon besar.

Di sekolah Tomoe, anak-anak memilih pelajarannya sendiri sesuai dengan yang ingin mereka pelajari. Harapan kepala Sekolah, supaya anak-anak dapat menjadi ahli sesuai dengan bakat yang ada di dalam diri anak-anak. Tak ada paksaan untuk ikut pelajaran yang anak-anak tak sukai.

Anak-anak diwajibkan membawa bekal makan siang dengan "sesuatu dari laut dan dari pegunungan". Tak usah mewah yang penting tercukupi gizinya. Yang dari gunung untuk sayuran. Dari laut utuk ikan.

Di sekolah Tomoe menanamkan rasa percaya diri dan bangga pada dirinya sendiri, peduli terhadap sesama serta tanggung jawab. Kalimat yang selalu diucapkan Kepala sekolah pada Totto Chan adalah "Kau anak sangat baik." Dan ini diucapkan pada semua murid. Tak pernah sekali pun mengecap anak muridnya sebagai anak akal. Dan hal ini akan memupuk anak-anak agar tak renda diri.

Pak Kobayashi ingin mengataka pada Totto Chan, mugkin ada sebagian orang mengatakan bahwa dia mempunyai watak yang buruk. padahal sebenarnya maksudnya bukan seperti itu. Bisa jadi ada hal yang tidak baik dalam hal tertentu, namun sesungguhnya Totto Chan anak yang baik dengan watak baiknya.

Meskipun Totto Chan tidak sampai menyelesaikan sekolah di Tomoe Gakuen hingga selesai karena sekolah kena bom akibat diserang Amerika. Namun Totto Chan mempunyai kesan yang dalam dengan sekolah tersebut dan sistem pengajaran yang diajarkan Pak Kobayashi. Andaikata Totto Chan tak menemukan sekolah yang seperti dikelola Pak Kobayashi, mungkin jadinya Totto Chan jadi gadis yang rendah diri .


Review buku ini diikutkan dalam rangka nulis bareng Ning Bloger suroboyo dengan tema buku Favorit. 

1 comment: