Sehari Jalan Ke Kudus Menemani Dinas Staf Ahli Wantimpres Ibu Rahajeng Widya

 


Bersama Staf Ahli Wantimpres,Ibu Rahajeng Widya

Hari Sabtu, 22 Juli 2023.Suami ngajakin ke Kudus."Jalan-jalan sambil nemani Aku kerja," katanya.Walah senengan e kok dadakan, ujarku. "Aku isih mambu pewangi pakaian dan rung adus lho yo."
"Mandi sama nggak mandi, podho wae."Godanya. "Wis ndang budal ke kamar mandi, opo perlu tak mandiin."
Aku pun segera berkalung handuk. Langsung sat-set, mandi,ganti pakaian dan ambil bedak sama gincu abang favoritku. Wis sing penting rapi.

Beruntung, sopir yang jemput kejebak macet di jalan. Jadi masih ada waktu buat benerin jilbab sing mencang-mencong sekalian meneguk secangkir teh tawar.

Ternyata Tamu yang akan ditemani suami, staf ahli wantimpres Ibu Rahajeng Widya dan Pak Direktur Wasis Prabowo.Sampai di hotel, beliau berdua masih di Mall. Kami pun menunggu di lobby.

Aku yang pada dasarnya minderan,  hanya IRT, tak ada kelebihan yang  bisa dibanggakan di diriku. Masih mikir bisa nggak ya nanti Aku menyesuaikan diri, jangan-jangan candaanku nanti kasar. Ah sudahlah Ku tepis pikiran negatif  dengan membaca salah satu aplikasi novel, sambil merapal doa, Semoga  perjalanan menyenangkan dan Aku bisa membaur dengan percakapan.

Begitu beliau sampai di lobby, rasa minder dan khawatirku hilang. Ketika beliau berdua langsung mencariku dan berkenalan. Ternyata Ibu Rahajeng Widya, dan Pak Wasis orangnya sangat humble. Berbicang sebentar, langsung meluncur ke Kudus.
Selama perjalanan 2 jam ke Kudus tak terasa penat. Obrolan yang receh bikin semua tertawa tanpa ada beban kerjaan  ataupun perbedaan pangkat dan jabatan. Alhamdulillah.

Banyak sharing dari obrolan Ibu Ajeng yang membekas di hati, di antaranya jabatan, harta itu hanya sementara.Jabatan itu kalau di kantor. Tapi kalau sedang jalan bersama begini, ya tak ada embel-embel jabatan.Semuanya sama. Saya di sini sebagai Ibu rumah tangga juga seperti Ibu.Jangan jaim ketika punya jabatan, dan ketika menjabat punya harta berlebih buatlah sedekah dan untuk hal yang bermanfaat orang sekitar. Saat kita punya kuasa, jangan sewenang-wenang dan ojo dumeh. Tapi gunakan kekuasaan itu untuk menanam kebaikan. Kita nggak tahu kapan akan menuai kebaikan itu. Kalaupun bukan kita yang menuainya. Bisa jadi nanti yang menuai adalah anak cucu kita.

Ndilalah, Saya melemparkan kata "Saya hanya Ibu Rumah Tangga."
Bu Ajeng menjelaskan, pekerjaan yang paling mulia dan merangkap semua jabatan  itu ya Ibu rumah tangga.Selain jadi koki, manager keuangan, operasional,perawat, kasir, dokter, ahli gizi buat anaknya.
Itu baru sebagian jabatan rangkap dari Ibu Rumah Tangga lho. Harusnya Ibu bangga dan percaya diri. Sekarang itu Ibu rumah tangga bukan hanya dari dapur dan kasur. Namun bisa menambah skill dengan menambah ketrampilan dari online.

Berhubung Saya mampunya di bidang pendidikan (kebetulan beliau salah satu dosen di Perbanas ) dan tak ada waktu buat pekerjaan rumah tangga. Maka uang yang Saya dapatkan, saya pasrahkan kepada orang yang lebih ahli dalam hal masakan dan bebenah rumah.Selain memberikan pekerjaan pada orang lain, yang lebih membutuhkan.Sekalian pemerataan pekerjaan dengan masyarakat sekitar rumah.Ya Saya kalau di rumah juga berkebun Bu, walau dibantu ART. 

Salah satu kehumble-an Ibu Rahajeng ini adalah ketika bersama kami, beliau tidak pernah menyatakan bahwa beliau salah satu staf ahli wantimpres. Selalu ngomongnya Saya seorang guru.(Walau Saya sudah dibisiki Suami dari rumah, profesinya dan beberapa gelarnya yang serenteng gambyeng ,panjange pol😀)
Dalam hatiku, begini ini salah satu contoh perilaku pejabat wajib ditiru, tidak adigang adigung adiguno.Selalu semanak grapyak,rendah hati, tahu posisi dan ilmu berkomunikasinya jempolan.

Satu lagi nasehat yang Aku ingat, untuk mendidik anak-anak, jadikan orang tua sebagai role model . Misalnya kasih contoh sholat, naruh handuk pada tempatnya. Untuk pergaulan, kalau anak laki-laki mendingan temennya diajak main ke rumah sambil dimasakin apa kesukaannya. Jadi kita bisa awasi sendiri.

Ibu Ajeng ini paling hobi sekolah, kalau ada uang mendingan buat sekolah untuk menambah ilmu daripada dibelikan barang branded. Makanya gelarnya panjang sekali kalau disebutkan.Yaa, walau beliau Aku lihat berlian di cincinnya berkilau, dan tasnya  yen Aku sing beli setidaknya sama gajiku sebulan dari Suami wkwkwkwkwk...

Ketika mau berpisah Bu Ajeng malah memberiku buah tangan roti, dan berpesan jangan pernah ngomong,
" Saya cuma Ibu rumah tangga lagi ya Bu." Yakin Allah memberikan kemampuan sesuai dengan kapasitas kita masing-masing. Belum tentu Saya juga bisa seperti Ibuk." Ujarnya sambil menatap mataku seolah meyakinkanku agar Percaya Diri dan nggak usah minder lagi.
Menemani Staf ahli wantimpres Ibu Rahajeng Widya Dan Bapak Wasis Prabowo



Akhirnya Aku pamit tak lupa foto dulu sebagai kenangan di lobby apartemen beliau.
Hari sudah larut, dan beliau masih mau Dinas ke Maluku Utara mruput berangkat dari Jakarta Pagi. Semoga beliau berdua selalu diberi kesehatan dan keberkahan serta kebermanfaatan buat tiap daerah yang dikunjunginya.


Semarang, 26 Juli 2023








No comments:

Post a Comment