6 Alasan Saya Suka Drama Korea


"Me time" bagi saya selain melakukan perawatan tubuh  adalah nonton drama Korea. Sejak drama Korea merambah televisi di Indonesia. Saya masih ingat awal menonton drakor dengan judul Full House dibintangi oleh Rain. walau terkadang ending drama Korea bisa ditebak, tetap saja  saya ikuti per episodenya. Beda kalau menonton sinetron Indonesia, baru beberapa episode maka akan saya tinggalkan. Inilah 4 alasan saya suka drama Korea :


1. Setting
Setting drama Korea terasa banget betul-betul disurvey. Terutama kalau adegan di sungai Han . Pasti adegannya romantis. Dimana dalam kehidupan nyata saya tak pernah saya temkan. Mosok suamiku mau mencari sungai hanya sekedar memberi setangkai bunga mawar atau surprise lainnya.Kalau sungai di sini kebanyakan kotor dan kalau pun ada yang melakukan adegan seperti di drakor paling disoraki. Hahahaha...

Terus adegan rumah di rooftop itu juga paling yang aku suka, terutama ketika di malam hari, pemainnya sedang minum-minum atau barbeque sambil melihat kerlap-kerlip lampu kota.

2. Dekorasi Rumah
Dekorasi rumah selalu minimalis. Jadi bisa dititru kalau punya rumah yang sempit. Terutama penggambaran rumah yang sempit, maka pilih kasur lipat. Ruang tamu bisa merangkap rang makan. Hanya menambahkan meja. 

Nah untuk warna cat rumah saya juga suka yang soft. Belum pernah saat mengikuti drama korea ada cat dinding rumah yang ngejreng.
Penggambaran dekorasi rumah untuk si miskin dan si kaya hanya terleak pada perbedaan sofa, tempat tidur, dan halaman rumah.

3. Pemainnya yang cowok ganteng dan ceweknya cantik, saya bisa meniru gaya berpakaian
Ganteng di sini tentu saja bagi ukuran saya ya. Kulit aktornya putih bersih,tinggi dan mata agak sipit, bibirnya tipis sexy, selalu tampil rapi memakai jas, dan selalu menyemprotkan parfum walau mau tidur. 

Pemeran ceweknya juga cantik, saya suka dengan gaya pakaiannya. Sederhana namun elegan. Walau hanya dikucir kuda pun wis ayu. Make upnya juga yang natural, nggak terlalu tebal.

4. Selalu ada selipan budaya Korea
Di setiap episode drama korea baik yang drakor dinasti - dinasti ataupun modern selalu terselip budaya dan makanannya.
Ajaran etika alias unggah ungguh kepada yang tua dari yang muda juga selalu diselipkan. Bagaimana bersikap terhadap yang lebih tua.
Misalnya bagaimana memperingati hari kematian. Secara detil diselipkan persiapan serta caranya.

Kalau yang kuliner, penggambarannya kok ya bikin mupeng ngincip. Jajanan kue beras pedas alias tteokbokki, ramen, Bibimbap.
Karena penginnya saya ngicip makanan Korea, saya sampai merelakan waktu ke Restoran Korea Di Tunjungan Plaza.

5. Selalu ada kata-kata motivasi serta menginspirasi 
Kadang ada dialog  antara pemain yang membangkitkan motivasi. Adegannya romantis, membuat kita tak bisa move on dari si tokoh. Dan seolah-olah masalah yang terdapat di drama Korea tersebut kita pernah mengalami di dunia nyata. 

6. Episodenya tak pernah panjang
Bandingkan dengan sinetron Indonesia yan sampai beratus ratus episode, bahkan ada yang sampai 3 tahun baru selesai. Alurnya mbulet aja. Kalau drama  Korea paling panjang yang saya ikuti hanya sampai 100 episode, jadi 3 bulan sudah kelar. Ketika saya mengikuti jadi nggak bosan.

Eh tapi selain kesukaan di atas saya juga suka saat ada brand iklan di dalam drama Korea. Kelihatan smooth dan tak kentara. Misalnya iklan keripik, ramen, minuman. Yang sebenarnya terselip banyak di setiap episode tapi  tidak kentara kalau ngiklan.

Tapi selain suka, ada juga beberapa adegan yang menurut saya tak pantas diterapkan di Sini. Contohnya hidup bersama dan gaya hidup yang bebas minum-minum sampai mabuk. Yang bagus diambil yang jelek ra sah ditiru, yang jelas Drama Korea I love you apa pun episodemu selalu ku tunggu.😃

Nah ke 6 alasan tersebut yang membuatku suka drama Korea, walau terkadang lupa nama-nama aktor dan akktrisnya. Kalau nonton sing penting cowok e ganteng, bertanggung jawab, mau bekerja keras, memperhatikan hal-hal kecil buat ceweknya. La itu semua tak kudapatkan dalam realita. 

Kalau alasan kalian apa suka nonton drama korea? Tuliskan di komentar.


No comments:

Post a Comment