Tips Tepat Merawat Lansia Sesuai Dengan Keadaanya


Hampir 3 bulan ini, Saya sebulan sekali meluangkan waktu ke mertua di Magelang. Kondisi keduanya lansia dan sedang membutuhkan perawatan setelah keluar dari rumah sakit beberapa waktu yang lalu. Kondisi Bapak mertua stroke dan Ibuk Parkinson.
 Menjaga dan merawat lansia, ibaratnya seperti kita merawat bayi kembali. Dulu jaman bayi dirawat orang tua, sekaranglah saatnya kita berbakti. Dengan cara merawat mereka dengan jaga emosi ketika merawat lansia sesuai dengan keadaannya.

 Baca: menjaga pasien di rumah sakit 

Ketika Ibu mertua masih sehat. Sehat yang Saya maksud di sini, masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari walau dengan jalan tertatih karena osteoporosisnya. Namun daya ingat Ibu mulai berkurang. Bagaimana sebagai anak meghadapinya di rumah ? Karena Saya termasuk menantu yang jauh tempat tinggalnya dari mertua, jadi tidak bisa tiap hari menjaga. Paling hanya beberapa bulan sekali Sowan. Namun anak-anak yang terdekatlah yang selalu menemani dan menjaga. Walau jauh tak

Merawat Lansia Sehat Di Rumah

Menemani dan menjaga orang tua yang secara fisik masih sehat dan kuat, perlu beberapa hal yang disiapkan . Agar tak merasa repot dan salah paham terus dalam menghadapinya. Berikut ini di antaranya:

1.Selalu tahan emosi dan hadapi dengan sabar, ketika manula mengatakan hal berulang-ulang. Jika merasa tak tahan, jawab seperlunya dan mencoba menghindar sesaat ketka emosi sudah di kepala. Ingatlah kebaikan orang tua kita. 
Jangan pernah bosan untuk menjawab perkataan atau pertanyaan yang berulang-ulang. Anggap saja bahwa kita suatu saat juga akan menua. Anggap sebagai cerminan kita nanti.

Kalau Saya pribadi selalu mengisi pikiran dengan "Mereka orang tua ku atau mertuaku juga orang tuaku. Mau anaknya juga harus sabar menghadapi orang tuanya. Andai kata dibalik posisinya seperti mereka semoga anak-anak mau selalu ngladeni dan melayani dengan sabar semua tingkahku di saat seumuran mereka."

2. Berusaha berbicara dengan intonasi rendah dan tak membantah. Dan sediakan telinga untuk selalu mendengar ceritanya. Walau ceritanya hanya diulang-ulang. Ditanggapi saja dengan tertawa. Dan menganggukkan kepala. Kalau semakin dibentak, maka akan semakin menambah dosa dan membuat orang tua kita merasa tidak dihargai.

3.Selalu ingatkan untuk menjaga kebersihan. Misalnya ingatkan untuk mandi. Saat jam mandi, sediakan pakaian ganti legkap, dan bantu memasang pakaian dalamnya. Biasanya karena osteoporosis, tangan untuk menjangkau sampai belakang sudah tak bisa, jadi butuh bantuan. Terkadang baju ganti pun disendirikan antara yang bersih dan kotor, Kalau nggak dibantu dan diingatkan, masih pakai baju yang kemarin . Bahkan 2 hari nggak ganti hehehehe.
Sabar dan telaten saja menyikapinya.

4. Ajak jalan pagi dan ikuti saja kemauannya. Misalnya suka jalan pagi lalu belanja jajan pasar, selektif saja memilih jajan pasarnya. Misalnya jangan terlalu banyak gorengan, hindari , bahan berbahan ketan, atau yang pedas sebaiknya dihindari. Pilihlah roti yang mengenyangkan . Jangan lupa selalu ingatkan belanja buah.

5. Sediakan bacaan atau ajak cerita masa lalunya untuk merangsang otak agar tak melamun dan merasa sendirian.

Selain hal di atas, teteplah selalu menemani danmengingatkan jadwal kontrol rutin ke dokter demi kesehatannya.

Merawat Lansia Jompo atau  Lumpuh

 Merawat lansia jompo atau lumpuh yang Saya maksudkan Lansia yang hanya bisa tiduran di tempat tidur. Karena habis terkena stroke atau setelah perawatan yang lama di rumah sakit serta kondisi usianya. Biasanya lansia kalau sudah mengalami serangan stroke akan mempunyai keterbatasan gerak.
Setelah sampai rumah, sediakan kamar yang baik sirkulasi udaranya. Kasur pun beri yang khusus bisa bergerak. (Kasur air)

Ibu mertua kondisinya benar-benar drop stelah masuk ICU beberapa waktu lalu. Ibaratnya hanya bisa berbaring saja, bahkan perlu dipasang selang kateter untuk mengeluarkan pipisnya. Karena mulai susah makan, maka juga perlu disonde.


Berhubung belum ada yang bisa pasang kateter dan sonde, kami selalu menggunakan jasa perawat dan home visit dokter.

Tapi akhir-akhir ini Adik ipar sudah mulai bisa melepas dan memasang kateter sendiri, belajar dari Mbak Perawat yang selalu datang ke rumah.

Karena Ibu mungkin merasa risi, saat kami tinggal sendiri di kamar. Padahalhanya ditinggal sebentar.  Tahu-tahu selang sonde sudah dilepas sendiri. Mulai sejak itu, anak-anak mulai telaten memberikan minuman dan makan yang halus. Semua makanan diblender. Air putih  dan teh juga disendoki. Untuk obat dihaluskan dulu sebelum diminumkan.
Kuncinya sabar dan telaten, kalau lansia mulai rewel nggak mau minum. Jangan pantang menyerah. Dibujuk terus laksana membujuk anak kita saat bayi hingga mau makan. Ajak ngobrol sambil masukkan sesendok demi sesendok makanan atau minumannya.

Untuk hal sabar dan telaten Saya  juga masih proses belajar. Terutama sharing dengn Adik dan kakak Ipar yang sering menjaga dan merawat setiap harinya. Iya memang lebih baik digilir anak-anak untuk menjaga dan merawat orang tua. Supaya kesehatan yang merawat pun tak drop karena kelelahan.

 Memang butuh waktu dan pengorbanan. Namun percayalah bakti dengan orang tua akan berbuah manis pada akhirnya. Jadikanlah ladang pahala serta anggap tabungan surga pada nantinya.
 Luwih suwe wong tuone dewe ngopeni awake dewe, daripada suwene awak e  dhewe ngopeni wong tuo.
Lebih lama orang tua  merawat kita, daripada waktu kita merawat orangtua.

Itulah tips tepat yang Insha Allah pernah Saya jalani bersama Adik Ipar dalam merawat lansia sesuai dengan keadaannya, mohon maaf kalau masih ada kekurangan monggo silakan tuliskan di komentar.

No comments:

Post a Comment